Menuju konten utama

Anggaran Rp21 Triliun Diperlukan agar Danau Toba Dilirik Dunia

Perlu anggaran Rp21 triliun untuk membangun kawasan Danau Toba, agar mampu menarik satu juta wisatawan pada 2019.

Anggaran Rp21 Triliun Diperlukan agar Danau Toba Dilirik Dunia
Wisatawan berada di kawasan Pantai Bebas Danau Toba, Parapat, Simalungun, Sumatera Utara, Jumat (27/10/2017). ANTARA FOTO/Irsan Mulyadi

tirto.id - Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) menyatakan perlu anggaran sebesar Rp21 triliun untuk mengembangkan kawasan wisata Danau Toba menjadi destinasi dunia yang dapat menarik satu juta wisatawan pada 2019.

Direktur Keuangan, Umum, dan Komblik BPODT Faisal mengatakan pendanaan tersebut harus didukung tidak hanya oleh pemerintah pusat, tetapi juga pemerintah daerah dan pihak swasta.

"Membangun kawasan Danau Toba ini membutuhkan Rp21 triliun sampai 2019, yaitu Rp10 triliun dari pemerintah dan Rp11 triliun dari swasta dengan target satu juta wisatawan," kata Faisal dalam kunjungan di Parapat, Sumatera Utara, Senin (20/11/2017).

Faisal menjelaskan, saat ini jumlah kunjungan ke Danau Toba dan Sumatera Utara per September 2017 baru mencapai 197 ribu wisatawan, sedangkan pada 2016 mencapai 240 ribu pengunjung. Kementerian Pariwisata menargetkan kunjungan hingga akhir 2017 bisa mencapai 300 ribu orang dan pada 2018 bisa bertambah menjadi 500 ribu orang.

Ia menjelaskan, sebenarnya jumlah kedatangan wisatawan ke Sumatera Utara khususnya Danau Toba mengalami penurunan dari 2014 yang mencapai 270 ribu pengunjung. Hal itu terjadi karena kendala aksesibilitas menuju Danau Toba yang hanya bisa ditempuh dari Kualanamu saja.

"Kualanamu ke Parapat saja bisa empat sampai lima jam. Ini lah yang harus diseriusi pemerintah untuk membangun Danau Toba sebagai destinasi unggulan, dengan memprioritaskan infrastruktur," ungkapnya.

Dengan resminya Bandara Silangit menjadi bandara internasional yang akan menarik wisatawan Singapura, serta berbagai pembangunan infrastruktur lainnya seperti jalan tol Tebing Tinggi-Pematang Siantar-Parapat dan revitalisasi empat titik penyeberangan menuju Samosir, diharapkan jumlah kunjungan satu juta wisatawan pada 2019 tercapai.

Upaya untuk menarik satu juta wisatawan bukan perkara mudah jika hanya mengandalkan anggaran dari pemerintah pusat. Oleh karenanya Faisal berharap Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan pemerintah daerah dapat memprioritaskan alokasi anggarannya untuk membangun sektor ini.

Selama ini, pariwisata hanya mendapat porsi 10 persen dari seluruh APBD, sedangkan sisanya diutamakan untuk kesehatan, pendidikan dan belanja pegawai.

Ada pun untuk pengembangan pariwisata di Danau Toba, pemerintah telah menganggarkan sekitar Rp375 miliar pada Tahun Anggaran 2017 yang dialokasikan ke beberapa kementerian, seperti Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kementerian Desa dan PDTT, serta Kementerian Pariwisata.

Sementara tahun 2018 pemerintah telah menganggarkan dana sebesar Rp1,1 triliun.

Baca juga artikel terkait PARIWISATA

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: antara
Penulis: Rio Apinino
Editor: Rio Apinino