tirto.id - Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief mengancam akan menyeret Mahfud MD ke jalur hukum karena pernyataannya soal kasus narkoba di Twitter.
Andi Arief melalui akun twitternya @AndiArief__ mencuit dan menyebut Mahfud MD agar tak berspekulasi dan sok tahu soal kasus yang sedang ia alami.
Ia juga mencuit akan meminta lembaga yang memberikan gelar profesor pada Mahfud, untuk segera mencabutnya.
"Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yang sedang saya alami. Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok benar," demikian cuit Andi, pada Rabu (6/3/2019).
Sebelumnya, Mahfud MD melalui akun Twitternya @mohmahfudmd mencuit bahwa penyelidikan kasus pidana (narkoba) secara scientific saat ini sudah maju dan lebih akurat, yaitu dengan analisis laboratorium terhadap rambut.
Dari hasil tes laboratorium tersebut, nantinya bisa diketahui sudah berapa lama seseorang menggunakan narkoba.
Cuitan tersebut, diduga ditujukan untuk Andi Arief. "Penyelidikan kasus pidana secara scientific sudah maju dan akurat. Untuk pengguna narkoba, apakah ia pasif atau aktif (pemakai tetap yang sudah lama) bisa dilacak dari rambutnya. Dari analisis lab terhadap rambut, bisa diketahui, berapa tahun orang menjadi pengguna tetap narkoba," demikian cuit Mahfud MD.
Andi Arief ditangkap Polisi pada Senin (4/3/2019) karena kepemilikan narkoba.
Ia ditangkap di kamar nomor 1214 Hotel Menara Peninsula, Slipi, Jakarta Barat. Penangkapan ini dilakukan tim Direktorat Tindak Pidana Narkoba Bareskrim Polri.
"Ya, benar," kata Kabareskrim Polri Komjen Pol Idham Azis, Senin (4/3/2019).
Dalam laporan kepolisian yang beredar, ia diduga usai menggunakan sabu sebelum penggerebekan berlangsung.
Sabu beserta bong dibuang di kloset, lantas alat pakai telah berhasil diamankan dengan menggunakan bantuan pihak hotel untuk mengambil bong.
Andi Arief terlihat jelas dalam kondisi habis menggunakan narkoba dan menolak untuk menjalani tes urine.
Pak Prof @mohmahfudmd, anda jangan berspekulasi dan sok tahu soal kejadian yg sedang saya alami.Saya bisa tuntut anda dalam jalur hukum dan meminta lembaga yang memberi anda gelar profesor mencabut gelar itu karena sok tahu dan sok bener.
— andi arief (@AndiArief__) March 6, 2019