Menuju konten utama

Analisa Prabowo-Erick, Ganjar-Sandi, Anies-AHY: Siapa Menang?

Berikut analisa pasangan Prabowo-Erick, Ganjar-Sandi, Anies-AHY berdasarkan survei.

Analisa Prabowo-Erick, Ganjar-Sandi, Anies-AHY: Siapa Menang?
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (ketiga kanan) berjabat tangan dengan Gubernur DKI Jakarta yang juga calon presiden dari Partai Nasdem Anies Baswedan (kedua kiri) saat akan melakukan pertemuan di kantor DPP Partai Demokrat, Jakarta, Jumat (7/10/2022). ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja/nym.

tirto.id - Lembaga survei Political Statistics (Polstat) merilis elektabilitas calon wakil presiden yang dianggap cocok mendampingi Prabowo, Ganjar dan Anies Baswedan. Survei dilakukan pada 28 Juli-4 Agustus 2023.

Dari sekian banyak nama, elektabilitas tertinggi mengerucut ke tiga pasangan, Prabowo-Erick Thohir, Ganjar-Sandiaga, dan Anies Baswedan-Agus Harimurti Yudhoyono.

Untuk Prabowo, mayoritas responden setuju kalau Menteri Pertahanan itu didampingi Erick Thohir dengan tingkat keterpilihan di angka 18,9 persen.

Di bawah Erick ada nama Ridwan Kamil (17,8 persen), Gibran Rakabuming (14,5 persen), Muhaimin Iskandar (11,5 persen), dan Mahfud MD 9,3 persen.

Sedangkan cawapres yang paling cocok bersanding dengan Ganjar berdasarkan pilihan responden ialah Sandiaga Uno dengan perolehan 19,8 persen.

Di bawahnya ada Ridwan Kamil (18,2 persen), Puan Maharani (12,6 persen), Erick Thohir (11,6 persen), serta Mahfud MD (8,8 persen).

Untuk Anies Baswedan, pendamping yang paling cocok ialah Agus Harimurti Yudhoyono dengan 21,2 persen suara.

Di bawahnya ada Sandiaga Uno (17,1 persen), Ridwan Kamil (14,6 persen), Khofifah Indar Parawansa (12,4 persen), dan Mahfud MD (7,5 persen).

Kendati demikian, angka perolehan itu hanya sebatas survei saja, karena baik Prabowo, Ganjar dan Anies belum mengumumkan siapa cawapresnya.

Berdasarkan simulasi 3 nama capres, Prabowo Subianto berada di posisi pertama. Ketua Umum Partai Gerindra sekaligus Menteri Pertahanan itu mendapatkan suara sebesar 41,2 persen.

Sebanyak 27,0 persen responden memilih Ganjar Pranowo dan 26,9 persen lainnya mengarah ke Anies Baswedan.

"Dalam simulasi tiga nama sebanyak 41,2 persen responden mengaku memilih Prabowo, kemudian 27,0 persen memilih Ganjar dan 26,9 persen memilih Anies," ujar Apna Permana, Peneliti Senior Polstat Indonesia, dikutip Antara News, Rabu, 9 Agustus 2023.

"Sementara 4,7 persen responden menyatakan belum punya pilihan," lanjutnya.

Survei Polstat itu dilakukan pada 28 Juli hingga 4 Agustus 2023 dengan jumlah responden sebanyak 1.200 dari 34 provinsi. Mereka sudah memiliki hak suara atau minimal berusia 17 tahun.

Metodologi yang digunakan dalam survei kali ini adalah MRS (Multistage Random Sampling). Margin of error sebesar +- 2,8 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Pasangan Mana yang Unggul di Pilpres 2024 versi Survei?

Dari beberapa survei yang dilakukan selama tahun 2023, nama Prabowo Subianto kerap mengungguli Ganjar dan Anies Baswedan. Hasil survei tiga bakal capres itu bisa dilihat melalui link di bawah ini:

  • Menganalisa Pasangan Prabowo-Erick Thohir Berdasarkan Survei

Berbicara mengenai siapa yang paling cocok mendampingi Prabowo, Erick Thohir memang bisa menjadi kandidat paling kuat sebagai cawapres.

Berdasarkan survei Indikator Publik Nasional (IPN), Erick Thohir berada di posisi teratas dengan skor 20,6 persen.

Erick mengalahkan Gibran Rakabuming Raka (19,1 persen) Muhaimin Iskandar (8,7 persen), Khofifah Indar Parawansa dan Ridwan Kamil (masing-masing 8 persen).

Survei dikerjakan pada 17-27 Juni 2023 dengan jumlah 1200 responden dari 34 provinsi dan berusia minimal 17 tahun.

Dalam survei Indikator Politik Indonesia periode 26-30 Mei 2023, elektabilitas Erick Thohir juga semakin kokoh di bursa cawapres dengan perolehan 15,5 persen

Ketua PSSI sekaligus Menteri BUMN unggul atas Ridwan Kamil (15,4 persen), Mahfud MD (13,4 persen), Sandiaga Uno (13,1 persen) dan AHY (5,6 persen).

  • Menganalisa Pasangan Ganjar-Sandiaga Berdasarkan Survei

Ganjar Pranowo selama ini digadang-gadang bakal didampingi Sandiaga Uno. Menurut hasil survei Charta Politika pada 2-7 Mei 2023, Sandi memperoleh elektabilitas tertinggi dalam simulasi cawapres.

Survei ini melibatkan 1.220 responden, berusia minimal 17 tahun atau sudah memenuhi syarat sebagai pemilih. Mereka tersebar di seluruh provinsi di Indonesia. Metode survei adalah multistage random sampling, margin of error sebesar 2,82 persen.

Hasilnya, Menparekraf itu mendapatkan angka sebesar 19,9 persen. Sandiaga unggul atas sejumlah kandidat lain, seperti Ridwan Kamil (18,4 persen), Mahfud MD (15,2 persen), serta AHY (10,9 persen). Erick Thohir berada di urutan 5 dengan 9,2 persen.

Sandi juga menduduki peringkat teratas sebagai cawapres yang pas untuk Ganjar berdasarkan survei Indikator Publik Nasional (IPN) pada 17-27 Juni 2023 dengan 1200 responden dari 34 provinsi.

Ia mendapatkan peroleh angka 14,7 persen, mengalahkan Ridwan Kamil (13,5 persen), Erick Thohir (11,7 persen), Puan Maharani (7,9 persen) dan mantan Panglima TNI, Andika Perkasa (7,25 persen).

  • Menganalisa Pasangan Anies-AHY Berdasarkan Survei

Adapun elektabilitas Anies Baswedan sebagai capres, maupun AHY selaku cawapres selama ini tidak pernah tembus 2 besar. Anies selalu kalah melawan Prabowo maupun Ganjar.

Menurut survei Lembaga Survei & Polling Indonesia (SPIN) pada 15-25 Juli 2023, dari 1.230 responden, sebanyak 21 persen memilih Anies. Sisanya, Prabowo Subianto (41,7 persen) dan Ganjar Pranowo (30,3 persen).

Sebelumnya, dalam survei Utting Research asal Australia juga menempatkan Anies di urutan ketiga dengan perolehan 27 persen. Sedangkan Ganjar berada di urutan teratas dengan 34 persen dan Prabowo 33 persen.

Survei itu dilakukan pada 12-17 Juni 2023 dengan responden 1.200 yang tersebar di 34 provinsi di Indonesia. Mereka memakai metode multi stage random sampling, margin of error sebesar 2,8 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Angka elektabilitas Anies bahkan semakin menurun dalam survei LSN (Lembaga Survei Nasional) selama periode 10-19 Juli 2023 di 34 provinsi seluruh Indonesia.

Melalui format pertanyaan terbuka, Anies hanya memperoleh 13,4 persen. Prabowo berada di paling atas (28,5 persen) disusul Ganjar (17,6 persen).

Mereka mengambil 1.420 responden via multistage random sampling dengan angka margin of error +/- 2,6 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen.

Di sisi lain, elektabilitas Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres pun tidak pernah tembus peringkat atas. Meskipun namanya beberapa kali masuk nominasi capres, AHY nyatanya masih kalah dengan sejumlah calon lain untuk posisi cawapres.

Melirik hasil survei Charta Politika pada 2-7 Mei 2023 lalu dengan 1.220 responden di seluruh provinsi Indonesia, nama AHY sebagai cawapres hanya menduduki nomor 4. Survei itu menggunakan metode multistage random sampling dan margin of error 2,82 persen.

Ketum Demokrat itu mendapatkan 10,9 persen saja dalam simulasi cawapres. Ia masih kalah dengan Sandiaga Uno (19,8 persen), Ridwan Kamil (18,4 persen), serta Mahfud MD (15,2 persen).

Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga menempatkan AHY pada urutan yang sama selama survei pada 31 Maret-4 April 2023. Survei ini memakai random digit dialing atau RDD, dengan responden 1.229 orang. Margin of error +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95 persen.

Ridwan Kamil memperoleh suara terbesar (19,6 persen) disusul Sandiaga Uno (18,9 persen). Peringkat berikutnya secara berurutan adalah Erick Thohir, AHY, dan Khofifah Indar Parawansa. Mereka tidak mendapatkan suara lebih dari 15 persen.

Indikator Politik Indonesia (IPI) pada akhir Maret 2023 juga sempat melakukan survei serupa dengan simulasi 18 nama cawapres. AHY berada di urutan 3 dengan 13,4 persen. Ia masih kalah oleh Ridwan Kamil (20,3 persen) dan Sandi (14,2 persen).

IPI menggunakan metode multistage random sampling. Survei yang dilakukan pada 9-16 Februari 2023 untuk 1.220 responden mempunyai margin of error 2,9 persen. Sedangkan pada survei 12-18 Maret 2023 terhadap 800 responden, margin of error sebesar +-3,5 persen.

Baca juga artikel terkait URGENT atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Politik
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Alexander Haryanto