tirto.id - Pio, anak laki-laki kelas 4 SD Petra Kediri menangis saat seorang tenaga medis mengarahkan jarum suntik ke lengan kirinya. Sambil menutup mata, Pio menyanyikan potongan lagu Blackpink Ddu Du Ddu Du untuk sekedar meredakan rasa takutnya. Sementara, guru laki-lakinya masih tetap memeluk dan memegangi kedua tangan anak berseragam putih merah itu. Salah satu moment di agenda imunisasi ini terekam video yang sempat ramai di twitter.
Tidak hanya Pio, tidak hanya anak-anak, remaja dan dewasa pun kadang mengalami hal serupa: ketakutan berlebihan dengan jarum suntik, atau secara medis disebut trypanophobia.
Apa itu trypanophobia?
Raghvendra dalam International Journal of Pharmaceutical Sciences Review and Research menjelaskan trypanophobia adalah ketakutan ekstrim terhadap prosedur medis yang melibatkan suntikan atau jarum suntik.
Anak-anak sangat takut pada jarum karena mereka tidak terbiasa dengan sensasi kulit mereka yang ditusuk oleh sesuatu yang tajam. Saat dewasa, sebagian orang mencapai sudah cenderung lebih mudah mentoleransi rasa sakit jarum.
Tetapi bagi sebagian orang, rasa takut jarum bertahan hingga dewasa. Bahkan, rasa takut ini bisa sangat intens.
Apa yang menyebabkan orang mengalami trypanophobia?
Dokter tidak benar-benar yakin mengapa beberapa orang menderita fobia ini hingga dewasa. Dikutip dari laman kesehatan AS Healtline, faktor-faktor tertentu yang menyebabkan perkembangan trypanophobia meliputi:pengalaman hidup negatif atau trauma sebelumnya yang disebabkan oleh objek atau situasi tertentu
- saudara yang memiliki fobia yang sama (genetis)
- perubahan kimia otak
- fobia masa kecil yang muncul pada usia 10 tahun
- temperamen sensitif
- sebelumnya pernah melihat dan mengalami hal serupa
- pingsan atau pusing yang parah sebagai akibat dari reaksi refleks vasovagal ketika ditusuk jarum
- mengingat kenangan buruk dan kecemasan tiba-tiba, seperti ingatan akan suntikan yang menyakitkan, yang dapat dipicu karena melihat jarum
- kekhawatiran terkait medis atau hipokondria
- kecemasan tinggi, tekanan darah, atau detak jantung meningkat selama prosedur medis yang melibatkan jarum
Apa gejala-gejala dari trypanophobia?
Gejala hadir ketika seseorang melihat jarum atau diberitahu bahwa mereka harus menjalani prosedur yang melibatkan jarum. Gejala tersebut termasuk:
- pusing
- pingsan
- kegelisahan
- insomnia
- serangan panik
- tekanan darah tinggi
- denyut jantung meningkat
- serasa merasakan kekerasan secara emosional atau fisik
- keinginan menghindari atau melarikan diri dari perawatan medis
Tujuan pengobatan untuk trypanophobia adalah untuk mengatasi penyebab fobia Anda. Kebanyakan orang dengan trypanophobia direkomendasikan beberapa jenis psikoterapi sebagai perawatan mereka. Masih dari Healthline, pengobatan berikut bisa dilakukan:
- Terapi perilaku kognitif (CBT). Terapi ini melibatkan eksplorasi rasa takut jarum Anda dalam sesi terapi dan teknik belajar untuk mengatasinya.
- Terapi pemaparan. Terapi ini mirip dengan CBT karena fokusnya adalah mengubah respons mental dan fisik Anda terhadap rasa takut akan jarum. Terapis Anda akan memaparkan Anda pada jarum dan pikiran terkait yang mereka picu. Misalnya, terapis Anda mungkin pertama-tama menunjukkan foto-foto jarum. Mereka selanjutnya mungkin Anda berdiri di samping jarum, memegang jarum, dan kemudian mungkin membayangkan disuntik dengan jarum.
Kunci untuk mengelola trypanophobia adalah mengatasi penyebab utamanya. Kita mungkin tidak pernah bisa menghindari ketakutan terhadap jarum, tetapi setidaknya kita dapat belajar untuk menerimanya jika sewaktu-waktu dibutuhkan penanganan dengan jarum.
Editor: Yulaika Ramadhani