tirto.id - Kantor pusat pemerintahan Amerika Serikat (AS) menyatakan "berkomitmen untuk meredakan ketegangan" di kawasan Teluk setelah beberapa Negara Teluk, seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir, dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar.
"Presiden berkomitmen untuk terus mengadakan pembicaraan dengan semua orang yang terlibat dalam proses itu, dan dengan semua negara yang terlibat," kata Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders di Gedung Putih pada Senin (5/6/2017) dalam sebuah pernyataan, selayaknya dikutip Antara dari kantor berita Xinhua.
Ia menambahkan, "Kami ingin terus meredakan itu."
Sementara itu, Menteri Pertahanan AS James Mattis ketika berbicara dalam satu taklimat di Australia pada Senin (5/6/2017) mengatakan tak akan ada dampak dari pertikaian diplomatik di Timur Tengah di tengah aksi melawan ISIS.
"Saya positif, sama sekali takkan ada dampak yang berasal dari situasi dramatis," katanya.
Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab (UAE) dan Mesir pada Senin (5/6/2017) pagi menyatakan untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, dengan tuduhan Qatar mendukung terorisme.
Qatar telah membantah tuduhan tersebut, dan menyebut keputusan pemutusan hubungan diplomatik secara sepihak dan beramai-ramai itu "tidak bisa dibenarkan" dan "tanpa dasar".
Libya, Yaman dan Maladewa juga menyusul untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar pada hari yang sama.
Seorang pejabat istana kepresidenan Iran menilai bahwa pengucilan dan pemutusan hubungan diplomatik sejumlah negara di Jazirah Arab dengan Qatar takkan membantu Arab Saudi dan sekutunya mengatasi masalah regional, demikian laporan IRNA, kantor berita resmi Iran.
"Era sanksi sudah berakhir, dan pemutusan hubungan diplomatik, penutupan perbatasan, pengepungan semua negara bukan penyelesaian bagi krisis," kata Hamid Aboutalebi, Wakil Kepala Staf Presiden Urusan Politik, dalam cuitannya di Twitter.
Pernyataan Aboutalebi dikeluarkan sebagai reaksi atas keputusan Arab Saudi, UAE, Bahrain dan Mesir untuk memutuskan hubungan diplomatik dengan Qatar, setelah mereka menuduh Doha "mendukung terorisme".
Setelah keputusan Arab Saudi, UAE, Bahrain, Mesir, Yaman dan Libya untuk memutuskan hubungan dengan Qatar, perusahaan penerbangan UAE, Emirates, Etihad dan FlyDubai, memutuskan untuk menangguhkan penerbangan ke Doha sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Selain itu, banyak penumpang Qatar Airways yang menjalani ibadah umrah di Kota Makkah, Arab Saudi, terbengkalai lantaran maskapai Qatar tersebut mulai dilarang terbang dari dan menuju sejumlah kota, seperti Riyadh, Jeddah dan Madinah.
Penulis: Dipna Videlia Putsanra
Editor: Dipna Videlia Putsanra