tirto.id - Sejumlah tantangan mesti dihadapi para pemain dalam kejuaraan badminton All England 2020 yang akan dihelat pada 11-15 Maret mendatang di Birmingham, Inggris. Selain dituntut untuk mengumpulkan poin demi tiket lolos Olimpiade Tokyo 2020, para kontestan juga harus memperhatikan ancaman meluasnya virus Corona (Covid-19).
Jelang keberangkatan kontingen Indonesia ke Birmingham pada Sabtu (7/3/2020) mendatang, PBSI selaku badan olahraga bulu tangkis tertinggi nasional terus menjalin komunikasi dengan KBRI Inggris untuk memonitor kondisi setempat.
"Sebelum berangkat kami sudah memastikan lagi bahwa semuanya oke, kami tidak ingin sampai sana disuruh balik lagi atau dikarantina. Kami sudah tanya ke kedutaan, ada risiko seperti ini atau tidak," terang Achmad Budiharto selaku Chef de Mission tim Indonesia di All England 2020, dikutip dari laman PBSI, Kamis (5/3/2020).
Budiharto memaparkan bahwa sejauh ini belum ada kebijakan travel warning meski di Indonesia telah ditemukan kasus virus Corona. Kendati Inggris juga masuk dalam daftar negara yang terkena wabah Corona, namun kondisi Kota Birmingham masih cukup kondusif.
"Kalau ternyata ada perubahan kebijakan, akan kami lihat lagi sampai nanti sebelum berangkat. Sejauh belum ada travel warning terkait Indonesia sudah terpapar virus Covid-19, tapi di Inggris juga sudah ada kasus, walau di Birmingham masih cukup kondusif," papar Budiharto.
Informasi terbaru dari Asosiasi Badminton Inggris (BAE) menyebutkan jika jadwal turnamen All England 2020 tidak mengalami perubahan, meski berada di bawah bayang-bayang ancaman virus Corona. Pihak penyelenggara diklaim telah mendapat izin dari pemerintah setempat serta bakal menerapkan beberapa langkah strategis untuk meminimalisir resiko penularan virus.
“Asosiasi Badminton Inggris terus memantau situasi terkini terkait covid-19, tapi berdasar rekomendasi pemerintah serta publikasi rencana tindakan pemerintah soal virus corona, kami akan tetap menggelar All England sesuai jadwal,” ujar Kepala Eksekutif BAE, Adrian Christy, dikutip dari laman BWF, Rabu (4/3/2020).
“Kami juga akan menerapkan sejumlah langkah untuk meminimalisir potensi resiko penularan virus kepada pemain, offisial, relawan, dan penonton yang akan hadir,” tambah Christy.
All England 2020 merupakan salah satu turnamen berkategori Super 1000 dalam rangkaian kejuaraan BWF World Tour 2020. Tahun ini ajang yang juga disebut sebagai turnamen badminton tertua sejagad tersebut menyediakan hadiah total mencapai 1.100.000 dolar AS.
Pada gelaran edisi tahun 2019 lalu, kontingen Indonesia sukses menyabet satu gelar juara lewat aksi ganda putra senior, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan.
Penulis: Oryza Aditama
Editor: Iswara N Raditya