Menuju konten utama

All England 2020: Indonesia Tetap Berangkat Meski Corona Merebak

Tim bulu tangkis Indonesia akan bertolak ke London pada Sabtu (7/3/2020) pekan ini.

All England 2020: Indonesia Tetap Berangkat Meski Corona Merebak
Pebulu tangkis ganda putra Indonesia Hendra Setiawan (kiri) dan Mohammad Ahsan meluapkan kegembiraan seusai memenangi pertandingan melawan ganda putra Malaysia Aaron Chia dan Soh Wooi Yik pada babak final All England 2019 di Arena Brimingham, Inggris, Minggu (8/3/2019). Ganda Putra Hendra/Ahsan menjuarai All England 2019 setelah mengalahkan Aaron Chia/Soh Wooi Yik dengan skor 11-21, 21-14 dan 21-12ANTARA FOTO/Widya Amelia - Humas PP PBSI/hma/foc.

tirto.id - PBSI memastikan kontingen Indonesia akan tetap bertolak ke Inggris untuk mengikuti kejuaraan badminton All England kendati wabah virus corona (COVID-19) merebak ke banyak negara Eropa dan Asia. Hal ini disampaikan oleh Sekjen PP PBSI, Achmad Budiharto, di Jakarta, Senin (2/3/2020).

"Masih sesuai jadwal. Sabtu malam (7/3) tim akan bertolak ke London," kata dia dikutip Antara.

All England tahun ini akan berlangsung pada 11-15 Maret 2020 di Arena Birmingham, Birmingham, Inggris. Turnamen bulu tangkis ini adalah satu dari tiga kejuaraan Tur Dunia BWF dengan level Super 1000 yang berhadiah total sebesar 1,1 juta dolar AS.

Bayang-bayang corona memang cukup menghantui karena kejuaraan melibatkan banyak atlet dari berbagai negara. Bahkan beberapa kejuaraan bulu tangkis di Eropa dibatalkan yaitu Swiss Open dan German Open.

"Kami terus memantau perkembangan. Namun, hingga saat ini semuanya masih sesuai dengan jadwal," kata Achmad.

Ia berharap masalah virus corona segera bisa diatasi agar kejuaraan internasional yang sudah terjadwal tidak ada perubahan maupun pembatalan. Apalagi pengumpulan poin Olimpiade 2020 juga masih berjalan.

"Harapan kami tidak ada lagi pertandingan BWF yang dibatalkan. Semoga semuanya bisa diatasi," ujar Achmad menegaskan.

Sepanjang bulan Maret, lima kejuaraan BWF yang seharusnya diikuti pebulu tangkis Indonesia dibuka dengan All England 11-15 Maret, Swiss Open 17-22 Maret, India Open 24-29 Maret, Orleans Master 24-29 Maret dan Malaysia Open 31 Maret-5 April.

"Setelah itu Singapura Open. Harapan kami tidak ada pembatalan. Yang jelas setelah All England kembali ke Indonesia dulu untuk menyiapkan pertandingan berikutnya," tutup Achmad.

Tetap Berjalan Sesuai Jadwal

Badminton England (PBSI-nya Inggris) telah memantau situasi terkait penyebaran virus corona di Eropa dan bekerja sama dengan BWF dan WHO. Selain itu, Public Health England belum menyarankan penundaan jadwal All England tahun ini.

Badminton England juga telah melakukan sejumlah langkah sesuai rekomendasi WHO. Salah satunya dengan menyediakan both hand sanitiser di area bersama di Arena Birmingham.

"Kejuaraan tetap sesuai jadwal seperti yang direncanakan, tidak ada refund jika penonton memilih tidak hadir," pernyataan Badminton England pada 27 Februari 2020 lalu.

Akan tetapi, tidak menutup kemungkinan All England tahun ini akan ditunda atau bahkan dibatalkan.

"Jika saran dari pihak yang berwenang adalah untuk membatalkan atau menunda All England, dan kita melakukan itu, maka pengembalian dana penuh akan ditawarkan," tulis Badminton England.

Inggris mengonfirmasi ada 13 kasus baru COVID-19 pada Minggu (1/3) sehingga total infeksi di sana menjadi 36 kasus. Ini ada peningkatan satu hari terbesar dari kasus baru di Inggris sejauh ini, sebagaimana diwartakan Guardian.

Seorang pasien di Essex menjadi orang kedua di Inggris terinfeksi virus corona tanpa baru-baru ini bepergian ke luar negeri. Ini memicu kekhawatiran bahwa COVID-19 yang merebak di Inggris tidak terdeteksi.

Sementara, Presiden Jokowi pada Senin (2/3) mengumumkan dua orang positif terinfeksi virus corona di Indonesia. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan dua orang terinfeksi COVID-19 di Depok, Jawa Barat.

Baca juga artikel terkait ALL ENGLAND 2020 atau tulisan lainnya dari Ibnu Azis

tirto.id - Olahraga
Penulis: Ibnu Azis
Editor: Agung DH