tirto.id - Anggota DPRD DKI fraksi Gerindra, S Andyka menyatakan lebih setuju Depo Pertamina Plumpang Koja, Jakarta Utara dipindahkan dibanding warga Tanah Merah.
Menurut anggota DPRD DKI daerah pilihan (Dapil) Clincing, Koja, dan Kelapa Gading ini warga Tanah Merah lebih baik tetap bertahan dan jangan direlokasi.
"Saya lebih setuju deponya yang dipindah, jangan warganya," kata Andyka di Gedung DPRD DKI, Rabu (8/3/2023) malam.
Anggota DPRD Komisi C ini mengatakan, pemerintah juga harus menata kembali area bekas peninggalan Depo Pertamina agar menjadi lebih baik.
"Tetapi lingkungan tersebut bisa ditata menjadi lebih baik. Deponya dipindah, kemudian lingkungan tempat warga di Plumpang itu dari RW 1 sampai RW 8 itu bisa ditata lebih baik lagi," ucapnya.
Dalam upaya relokasi Depo Pertamina itu, kata Andyka, Pemerintah Pusat maupun Pemprov DKI Jakarta harus melakukan sosialisasi kepada warga jika pemindahan jadi dilakukan. Sosialisasi tersebut dilakukan untuk mencegah masalah yang berpotensi timbul setelah pemindahan Depo Pertamina.
"Harus disosialisasikan juga kepada masyarakat di sana. Apakah nanti akan membuat masalah baru lagi buat warga, atau membuat warga lebih nyaman untuk tinggal di sana," ujarnya.
Sebelumnya terjadi kebakaran di Depo Pertamina Plumpang, Jakarta Utara pada Jumat (3/3). Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI melaporkan data terkini sebanyak 19 korban meninggal dan 135 orang masih dirawat di rumah sakit.
Angka tersebut meningkat dari hari sebelumnya yakni 18 korban yang meninggal dan 39 yang dirawat di rumah sakit. Data tersebut dihimpun oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI per pukul 06.00 WIB, Rabu (7/3/2023)
Sementara itu total warga yang masih mengungsi di posko yang dekat lokasi rumah penduduk sebanyak 256 jiwa, dengan rincian: Kantor PMI Jakarta Utara berkurang 15 jiwa, sehingga menjadi 157 jiwa; RPTRA Rasella 19 jiwa; dan Posko Pengungsian RW.09 Kelurahan Rawa Badak Selatan berjumlah 80 jiwa.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Restu Diantina Putri