tirto.id - Kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT) pimpinan Ali Kalora diduga menerima aliran dana dari sejumlah warga negara asing yang berafiliasi dengan ISIS melalui penyalur bernama Saefulah.
Karopenmas Mabes Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo menjelaskan alur pengiriman dana ISIS kepada kelompok MIT tersebut.
Dana itu dikirim oleh Saefullah kepada Novendri, seorang anggota Jamaah Ansharut Daulah (JAD) di Sumatera Barat. Dari Novendri, dana tersebut kemudian disalurkan kepada MIT pimpinan Ali Kalora melalui sejumlah warga di sekitar Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
"Ada kaki tangan (penyalur duit ke MIT), di kampung-kampung," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta pada Rabu (24/7/2019).
Dedi menambahkan saat ini MIT diduga mengalami kesulitan mendapatkan suplai logistik dan dana karena Satgas Tinombala mengepung jalur perjalanan mereka menuju ke pemukiman penduduk.
Dia juga meyakini Satgas Tinombala akan bisa meringkus Ali Kalora Cs karena posisi kelompok itu sudah terpojok.
"Tinggal menunggu waktu saja. Kalau dukungan mereka sudah habis, mereka akan semakin terpojok. Saya yakin Satgas Tinombala dapat menangkap Ali Kalora," ujar Dedi.
Kepolisian sebelumnya sudah menyatakan bahwa Saefulah menerima duit dari 12 warga negara asing asal lima negara. Pengiriman dana dilakukan sejak Maret 2016 hingga September 2017.
Saefullah berhasil menghimpun dana senilai Rp413.169.857 yang dikirim melalui Western Union. Adapun pengirim uang kepada Saefulah antara lain:
1.Yahya Abdul Karim dari Trinidad & Tobago (4 kali);
2. Fawaaz Ali dari Trinidad & Tobago;
3. Keberina Deonarine dari Trinidad & Tobago;
4. Ahmed Afrah dari Maldives;
5. Ricky Mohammed dari Trinidad & Tobago (2 kali);
6. Ian Marvin Bailey dari Trinidad & Tobago;
7. Pedro Manuel Morales Mendoza dari Venezuela;
8. Mehboob Suliman dari Jerman;
9. Simouh Ilyas dari Jerman;
10. Muslih Ali dari Maldives;
11. Furkan Cinar dari Trinidad & Tobago;
12. Jonius Ondie Jahali dari Malaysia.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Addi M Idhom