tirto.id - Musim penghujan telah tiba, perubahan suhu menjadi lebih dingin perlu diatasi, terlebih bagi para penderita alergi dingin.
Alergi dingin atau Cold urticaria adalah reaksi kulit terhadap dingin yang muncul dalam beberapa menit setelah paparan suhu dingin.
Dilansir dari Mayo Clinic, ketika terserang alergi dingin, kulit yang terkena akan menjadi kemerahan, serta gatal-gatal.
Masih dari sumber yang sama, orang dengan alergi dingin mengalami gejala yang sangat berbeda. Beberapa memiliki reaksi yang tidak signifikan, sementara yang lain memiliki reaksi yang parah, mulai dari tekanan darah rendah, pingsan, hingga syok.
Allergy Choices menjelaskan, sebagian besar kasus alergi dingin terjadi pada orang dewasa yang lebih muda, usia 18-25 tahun, tetapi umumnya dapat terjadi pada semua usia. Alergi dingin lebih sering terjadi pada wanita.
Gejala alergi dingin
Tanda dan gejala alergi dingin meliputi:
- Kemerahan sementara, gatal-gatal pada area kulit yang terkena dingin
- Reaksi yang memburuk saat kulit menghangat
- Terjadi pembengkakan ketika tangan sambil memegang benda dingin
- Pembengkakan bibir ketika mengkonsumsi makanan dingin atau minuman dingin
- Respons seluruh tubuh (anafilaksis), yang dapat terjadi ketika alergi dingin di antaranya adalah pingsan, jantung berdebar, pembengkakan anggota badan, dan syok
- Pembengkakan lidah dan tenggorokan, yang bisa membuatnya sulit untuk bernafas
- Gejala alergi dingin dimulai segera setelah kulit terkena penurunan suhu udara mendadak atau air dingin.
- Kondisi lembap dan berangin dapat membuat gejala suar lebih mungkin terjadi. Setiap fase dapat bertahan selama sekitar dua jam.
- Reaksi terburuk umumnya terjadi ketika berenang di air dingin. Efeknya dapat berupa hilangnya kesadaran hingga tenggelam.
"Sebagian besar, penyebab mula terjadi alergi dingin tidak dapat diidentifikasi," kata dokter pakar alergi Demetrios Theodoropoulos, MD, DSc, MSc, FACMG, FAAP, kepada Allergy Associates of La Crosse.
“Kebanyakan kasus akan membaik seiring waktu. Kadang-kadang alergi dingin disebabkan oleh alergi yang mendasari infeksi pernapasan, seperti mycoplasma, atau masalah sistem kekebalan tubuh. Oleh karena itu, penting untuk menemui dokter jika Anda mengalami jenis gatal-gatal ini. Kadang-kadang alergi dingin dapat dikaitkan dengan hemoglobinuria (urine merah atau berwarna seperti teh). Dalam hal ini, evaluasi oleh seorang spesialis sangat dibutuhkan,” ujarnya.
Pencegahan alergi dingin
Kiat-kiat berikut dapat membantu mencegah alergi dingin yang berulang:
- Minumlah antihistamin sebelum terpapar dingin.
- Minum obat yang disarankan dokter sesuai resep.
- Lindungi kulit Anda dari perubahan suhu yang dingin atau mendadak.
- Jika Anda akan berenang, celupkan tangan Anda ke dalam air terlebih dahulu dan lihat apakah Anda mengalami reaksi kulit.
- Hindari minuman dingin dan makanan untuk mencegah pembengkakan tenggorokan.
- Jika dokter Anda meresepkan autoinjector epinefrin (EpiPen, Auvi-Q, lainnya), simpan dan bawa bersama Anda, untuk membantu mencegah reaksi serius.
Editor: Yulaika Ramadhani