tirto.id - CEO Facebook Mark Zuckerberg menyatakan, rencana integrasi WhatsApp, Instagram, dan Messenger untuk memudahkan penggunanya dalam mengirim pesan ke lintas platform di masa mendatang.
Hal itu ia ungkap saat mengumumkan pendapatan Facebook Q4 2018, Rabu (30/1/2019). Meski begitu, Zuckerberg tak menjelaskan kapan integrasi itu bakal dilakukan.
"Kami masih dalam tahapan awal untuk rencana [integrasi] ini. Ada banyak lagi yang perlu kami pikirkan sebelum eksekusi," katanya sebagaimana dikutip dari Mashable, Kamis (31/1).
Selain itu, Zuckerberg secara tak langsung menyinggung faktor keamanan di balik rencana integrasi tersebut. Hal ini terkait fitur enkripsi dari ujung ke ujung.
"Alasan saya bersemangat, karena sistem enkripsi default di produk kami. Pengguna menyukai ini di WhatsApp. Ini adalah yang harus kita tempuh. Saya pikir ada peluang [...] untuk enkripsi bekerja konsisten di semua hal," ujar pria berusia 34 tahun itu.
Tak Melebur
Dalam kacamata Zuckerberg, integrasi Instagram, WhatsApp, dan Messenger tak berarti melebur ketiganya jadi satu platform. Menurutnya, tiga layanan itu masih mandiri namun terhubung satu sama lain. Nantinya, pengguna dapat berkomunikasi dengan pengguna lain melalui layanan berbeda.
Selama ini komunikasi seperti itu belum dimungkinkan lantaran Instagram, WhatsApp, dan Messenger tak saling terkait dan berjalan dengan database-nya masing-masing. Padahal ketiga aplikasi tersebut sama-sama di bawah payung Facebook.
Selain itu, penggabungan ini diharapkan meningkatkan peluang bisnis untuk menjangkau lebih banyak konsumen. Ini termasuk pula dalam konteks pemasangan iklan.
Zuckerberg juga menyatakan, banyak keuntungan praktis dari integrasi ini. Ia mencontohkan, sebuah negara dengan pengguna WhatsApp dominan dapat mengirim pesan ke Facebook Marketplace melalui WhatsApp, tak perlu menggunakan Messenger.
Namun, rencana penggabungan infrastruktur back-end Instagram, WhatsApp, dan Messenger ini menimbulkan keraguan, terutama soal privasi pengguna.
Sebelumnya, Facebook pada pekan lalu dilaporkan ingin melakukan integrasi tersebut yang pertama kali diungkap New York Times dan diyakini sebagai proyek pribadi Zukerberg.