Menuju konten utama
Banjir Jakarta 2019

Alasan Warga Cipinang Melayu Tak Kena Banjir Saat Ciliwung Meluap

Kawasan Cipinang Melayu yang sering menjadi langganan banjir saat Sungai Ciliwung meluap, pada Jumat lalu, justru tak terkena dampak banjir.

Alasan Warga Cipinang Melayu Tak Kena Banjir Saat Ciliwung Meluap
Anak-anak korban banjir di kawasan Cipinang, Jakarta, Selasa (6/2/2018). Tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Warga RW 04 Kelurahan Cipinang Melayu bersyukur karena daerahnya lolos dari banjir yang menyerang sejumlah titik di Jabodetabek pada Jumat (26/4/2019). Padahal, kawasan tersebut adalah salah satu yang biasa menjadi langganan banjir di Jakarta bila Sungai Ciliwung meluap.

“Alhamdulillah, hari ini RW 04 enggak banjir,” kata Tarmi, istri Ketua RW 04 Irwan Kurniadi.

Salah satu penyebabnya, diduga Tarmi karena tanggul yang sempat diperbaiki Gubernur Anies Baswedan, November lalu.

“Dan mungkin juga karena curah hujannya kecil,” tambah Tarmi.

Pada November lalu, Cipinang Melayu juga jadi salah satu titik banjir luapan Sungai Ciliwung.

Anies memang sempat berkunjung ke kampung tersebut dan menjanjikan perbaikan tanggul sementara, agar daerah itu tak kena banjir susulan. Ia bahkan sempat mengunggah foto kunjungannya ke kampung tersebut di akun resmi Instagram-nya.

Kedatangan Anies waktu itu, menurut Irwan Kurniadi, karena tuntutan warga kawasan itu yang menunggu realisasi tanggul yang dijanjikan ketika kampanye.

Menurut Tarmi, banjir yang biasanya datang berasal dari sungai di dekat rumahnya yang berjarak sekitar 100 meter. RW 04 dan tetangganya RW 03 Cipinang Melayu juga dekat dari jalan raya Inspeksi Saluran Kali Malang yang dilintasi Kali Malang.

“Kemarin sih sempat banjir, hari Rabu. Semata kaki, tapi enggak lama. Cuma air hujan saja,” tambahnya.

Banjir yang menggenangi sejumlah permukiman di Jakarta Timur dan Selatan pada Jumat (27/4/2019) mengakibatkan 2.942 warga terpaksa mengungsi karena meluapnya Sungai Ciliwung.

Dikutip dari laman dari BPBD DKI Jakarta, Sabtu (27/4/2019) dini hari juga menyebutkan daerah terdampak banjir terdiri dari 18 titik yang terdiri dari 4 titik di wilayah Jakarta Selatan dan 14 titik di wilayah Jakarta Timur.

PT PLN Persero membantu proses pemadaman aliran listrik di wilayah yang terdampak banjir dan Dinas Perhubungan membantu mengatur lalu lintas di beberapa ruas jalan yang terdampak banjir.

Banjir itu juga menyebabkan dua orang meninggal dunia, yakni satu orang meninggal akibat terseret arus Sungai Ciliwung di Kelurahan Kebon Baru Jakarta Selatan dan satu orang meninggal akibat serangan jantung di Kelurahan Bidara Cina Jakarta Timur.

Baca juga artikel terkait BANJIR JAKARTA atau tulisan lainnya dari Aulia Adam

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Aulia Adam
Penulis: Aulia Adam
Editor: Maya Saputri