Menuju konten utama

Alasan Tsamara Amany Memilih Mundur dari PSI

Tsamara Amany berdalih keluar dari PSI bukan untuk loncat ke partai politik lainnya, tapi ingin lebih fokus menyuarakan kepentingan perempuan.

Alasan Tsamara Amany Memilih Mundur dari PSI
Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie (kiri) bersama Calon Legislatif (Caleg) PSI yang juga Ketua DPP PSI Bidang Eksternal Tsamara Amany (kanan) menunjukkan formulir pendaftaran Tsamara Amany sebagai Caleg PSI di Kantor DPP PSI, Tanah Abang, Jakarta, Kamis (26/10/2017). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar

tirto.id - Tsamara Amany mengumumkan pengunduran diri dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) sebagai pengurus dan kader partai. Pengumuman pengunduran diri dari PSI ini diumumkan sendiri oleh Tsamara melalui kanal Youtube pribadinya, Tsamara Amany pada Senin (18/4/2022).

"Selama 5 tahun mengabdi di PSI sebagai Ketua DPP, per hari ini 18 April 2022, saya memutuskan untuk mengundurkan diri sebagai pengurus dan kader PSI," kata Tsamara.

Tsamara Amany berdalih keluar dari PSI bukan untuk loncat ke partai politik lainnya. Ia mengaku ingin lebih fokus menyuarakan kepentingan perempuan, sebagai salah satu cara mengabdi untuk Indonesia.

"Jadi kemunduran saya tidak berkaitan dengan untuk pindah ke parpol lain. Untuk saat ini saya ingin fokus mengabdi untuk Indonesia melalui cara-cara lainnya. Salah satunya dengan fokus menyuarakan isu perempuan dan mengabdi untuk kepentingan perempuan," jelasnya.

Tsamara membantah keluar dari partai karena adanya konflik internal atau perbedaan pandangan di PSI.

"Perlu ditegaskan bahwa saya mengundurkan diri dari psi secara baik-baik dan tanpa konflik apapun. Atau perbedaan pandangan," tegasnya.

Tsamara beralasan bahwa penyampaian mengenai pengunduran diri melalui video You Tube karena posisinya saat ini yang masih bermukim di New York, Amerika Serikat.

"Keputusan untuk mengumumkan melalui video juga merupakan keterbatasan, karena lokasi saya saat ini yang masih berada di New York Amerika Serikat," ujarnya.

Dalam video tersebut, Tsamara juga mengucapkan terima kasih kepada para pengurus, hingga anggota PSI yang baginya sudah menjadi ruang belajar dan memberi kesempatan untuk berpolitik.

"PSI sudah memberikan berbagai kesempatan dalam politik, PSI akan selalu menjadi cinta pertama saya dalam politik. Akan menjadi rumah saya dalam belajar politik," ucapnya.

Menanggapi hal itu, Wakil Ketua Dewan Pembina PSI, Grace Natalie berharap dengan keluarnya Tsamara dapat menjadi batu loncatan serta pembelajaran baru dengan banyak pengalaman selain berpolitik.

"Tentulah sis Tsamara butuh pengalaman lain di luar politik, agar pengetahuan dan skill hidup sis Tsamara semakin paripurna. Selagi masih muda kejarlah pengalaman dan pengetahuan seluas-luasnya, dan sebanyak-banyaknya agar kelak ketika pengalaman dan pengetahuan sis Tsamara tentu akan lebih matang dan lebih jago," kata Grace.

Meski sudah keluar dari PSI, Grace masih membuka pintu bagi Tsamara agar bisa bergabung kembali bersama di kemudian hari.

"Oleh karenanya kalau kelak sis sudah cukup waktu untuk mengembara di luar sana, dan pulanglah di rumah kita bersama yaitu PSI," harapnya.

Nama Tsamara Amany muncul sejak ia berada di barisan pendukung Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok pada Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2017 lalu. Kala itu, ia sempat bergabung pada Komunitas Pendukung Ahok (Kompak), salah satunya adalah Teman Ahok.

Tsamara lalu bergabung dengan PSI dan dipercaya sebagai Ketua DPP PSI. Pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019, Tsamara menjadi salah satu juru bicara pasangan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin.

Ia juga menjadi calon legislatif (caleg) DPR RI melalui PSI pada Pemilu 2019 lalu, namun gagal melenggang ke Kompleks Parlemen, Senayan.

Baca juga artikel terkait TSAMARA AMANY atau tulisan lainnya dari Irfan Amin

tirto.id - Politik
Reporter: Irfan Amin
Penulis: Irfan Amin
Editor: Bayu Septianto