tirto.id - Hari Raya Paskah yang dirayakan pada 9 April 2023 selalu identik dengan kelinci. Mengapa demikian? Lantas, apa arti dan maknanya?
Dalam rangka memperingati Hari Raya Paskah, Persekutuan Gereja-Gereja Indonesia (PGI) telah merilis tema yang merujuk pada Bdk. Matius 28:7,10 yang berbunyi “Ia Mendahului Kamu ke Galilea; Jangan Takut!”.
Sebelum perayaan Paskah 2023, umat Kristiani akan memperingati Jumat Agung atau penyaliban Yesus Kristus yang jatuh pada Jumat, 7 April 2023. Paskah sendiri menjadi puncak rangkaian Pekan Suci.
Di Pekan Suci itu, terdapat beberapa peristiwa besar, di antaranya yakni Kamis Putih, Jumat Agung, kemudian untuk perayaan puncaknya berada di Hari Raya Paskah.
Paskah adalah Hari Kemenangan karena menjadi momen memperingati hari kebangkitan Yesus Kristus dan peristiwa penyaliban Yesus Kristus.
Berikut alasan kenapa Paskah identik dengan kelinci dan sejumlah tradisi dalam perayaan Paskah 2023.
Apa Alasan Kenapa Paskah Identik dengan Kelinci?
Melansir jindesigns.com, Paskah sering dikaitkan dengan kelinci hingga telur cokelat. Kelinci identik dengan perayaan Paskah karena hewan tersebut dipercaya memiliki reproduksi yang berlimpah sehingga menjadi lambang kesuburan.
Berdasarkan sejarahnya, kelinci Paskah pertama kali diperkenalkan ke Amerika sekitar tahun 1700-an silam oleh imigran Jerman, yang membawa cerita tentang kelinci bertelur atau disebut Osterhase/Oster Haws.
Dalam cerita tersebut, kelinci Paskah akan bertelur warna-warni untuk anak-anak. Pada akhirnya, cerita tersebut menjadi inisiasi lahirnya hadiah-hadiah berupa telur coklat, permen, hingga mainan yang identik dengan Paskah.
Paskah, selain identik dengan kelinci, juga identik dengan telur sebagai lambang kelahiran dan pembaharuan. Telur dan kelinci menjadi simbol perayaan musim semi, kelahiran, pembaharuan, dan bagi umat Kristiani, kebangkitan Yesus Kristus.
Sementara menurut pemberitaan NBC News, hubungan kelinci dengan Paskah sebenarnya tidak tertuang dalam cerita Alkitab. Diketahui, awal mula kelinci, telur, hingga hadiah menjadi identik dengan Paskah karena berasal dari budaya pagan, festival kuno yang menjadi momen perayaan Dewi Fajar dan Titik Balik Musim Semi.
Meskipun tak ada sangkut-pautnya dengan Alkitab, akhirnya semua itu dimasukkan ke dalam perayaan Paskah secara terpisah dari tradisi Kristen untuk menghormati hari kebangkitan Yesus Kristus dari kematian.
Menurut Pusat Sastra dan Budaya Anak-Anak Universitas Florida, awal mula perayaan itu, terutama simbol kelinci Paskah, ditemukan pada masa pra-Kristen di Jerman, pada saat orang-orang menyembah dewi musim semi dan kesuburan, dimana simbolnya itu adalah kelinci.
Sebagai catatan, kelinci bukan hewan bertelur, namun memiliki tingkat reproduksi yang tinggi. Sehingga tak aneh, jika perayaan Paskah dikaitkan dengan kelinci karena menjadi suatu harapan kesuburan sekaligus kelahiran baru.
Tradisi dalam Perayaan Paskah 2023
Melansir hystory.com¸simbol maupun tradisi Paskah dari waktu ke waktu telah mengalami evolusi. Akan tetapi, bagi umat Kristiani, Paskah tetap menjadi perayaan kebangkitan Yesus Kristus.
Perayaan Paskah 2023 maupun lainnya, selain memperingati kebangkitan dan penyaliban Yesus Kristus, Paskah juga identik dengan beberapa tradisi, sebagai berikut:
1. Kelinci Paskah
Kelinci Paskah telah lama menjadi simbol penting hari raya umat Kristiani karena menjadi simbol kesuburan dan kehidupan baru.
Berdasarkan sejarahnya, kelinci Paskah pertama kali tiba di Amerika pada tahun 1700-an bersama imigran Jerman yang menetap di Pennsylvania. Dia membawa cerita kalau kelinci bertelur, atau disebut "Osterhase" atau "Oschter Haws."
Cerita itu kemudian menginspirasi anak-anak membuat sarang supaya kelinci Paskah itu dapat bertelur. Lambat laun, kebiasaan itu mulai menyebar ke beberapa penjuru dunia termasuk AS. Meskipun pada kenyataannya kelinci tidak bertelur.
2. Telur Paskah
Telur Paskah juga disebut berasal dari tradisi pagan di masa lampau. Telur ini menjadi simbol kuno sebagai kehidupan baru.
Sementara berdasarkan sudut pandang Kristen, telur Paskah ini disebut sebagai lambang kebangkitan Yesus dari kubur.
Berburu telur Paskah dan menggelindingkan telur adalah dua tradisi yang saling berhubungan dengan telur yang populer. Di Amerika, terdapat perlombaan di mana anak-anak akan mendorong telur rebus yang telah dihias untuk melintasi halaman Gedung Putih.
Beberapa orang percaya bahwa tradisi menggelindingkan telur adalah simbol batu yang menghalangi makam Yesus, yang kemudian digulingkan untuk mengarah pada kebangkitannya.
3. Permen Paskah
Menurut National Confectioners Association, lebih dari 16 miliar jelly bean (kacang jeli) dibuat di AS setiap tahun untuk Paskah.
Jumlah itu cukup untuk mengisi telur raksasa setinggi 89 kaki dan lebar 60 kaki. Selama satu dekade terakhir, permen Paskah non-kacang yang paling laris adalah marshmallow Peep, permen manis berwarna pastel.
Hari raya Paskah juga menjadi hari raya permen terlaris kedua di Amerika setelah Halloween.
4. Parade Paskah
Di AS, terdapat tradisi Pawai Paskah yang sudah ada sejak pertengahan tahun 1800-an, pada saat masyarakat kelas atas menghadiri kebaktian Paskah di berbagai gereja Fifth Avenue, kemudian berjalan ke luar, memamerkan pakaian dan topi musim semi mereka yang baru.
Hingga kini, perayaan yang tak memiliki makna religius itu semakin berkembang. Saat ini, kota-kota di seluruh Amerika telah memiliki parade Paskahnya masing-masing.
5. Domba dan Makanan Paskah Tradisional Lainnya
Selain kelinci, domba juga identik sebagai makanan tradisional Paskah. Umat Kristiani menyebut Yesus sebagai "Anak Domba Allah," meskipun domba pada Paskah juga berakar pada perayaan Paskah awal.
Dalam kisah Keluaran, orang-orang Mesir mengalami serangkaian tulah yang mengerikan, termasuk kematian semua anak laki-laki sulung.
Secara historis, domba merupakan salah satu daging segar pertama yang tersedia, setelah musim dingin panjang karena tidak ada hewan ternak yang bisa disembelih. Pada akhirnya, kaitan domba dengan perayaan Paskah di masa lampau dan bertahan hingga kini.
6. Bunga Lili dan Bunga Paskah
Bunga lili Paskah putih melambangkan kemurnian Kristus bagi umat Kristiani dan merupakan dekorasi yang umum di gereja-gereja, serta rumah-rumah di sekitar hari raya Paskah.
Pertumbuhan Bunga Lili dan Bunga Paskah dari umbi yang tidak aktif di dalam tanah menjadi bunga melambangkan kelahiran kembali dan harapan kebangkitan Kristus.
Beranjak dari hal itu, tak aneh jika banyak tradisi hingga makanan dan hewan yang dikaitkan dengan Paskah karena memiliki arti tersendiri yang bisa menjadi sebuah pengharapan.
Penulis: Imanudin Abdurohman
Editor: Alexander Haryanto