tirto.id - Jika seseorang bangun dan merasa lapar di malam hari, mereka mungkin tidak cukup makan di siang hari atau mereka mungkin berolahraga terlalu banyak. Akibatnya seseorang akan mengalami gangguan tidur, atau mereka mungkin mengalami sindrom makan malam.
Perasaan lapar, sebagian diatur oleh ritme sirkadian, yaitu perubahan fisik dan mental yang diatur dengan siklus terang dan gelap setiap hari.
Ritme sirkadian memicu tubuh untuk melepaskan hormon-hormon tertentu, yang beberapa di antaranya membuat seseorang merasa lapar.
Menurut sebuah penelitian di jurnal Obesity (Silver Spring), orang biasanya merasa paling lapar di sore hari dan paling tidak lapar di pagi hari.
Ada beberapa alasan mengapa seseorang bisa bangun dengan perasaan lapar. Faktor paling umum yang kerap kita dengar adalah karena kita tidak cukup makan, olahraga terlalu banyak, dan tidak cukup tidur.
Tetapi selain itu para peneliti menemukan, jika orang masih mengalami rasa lapar setiap bangun tidur, kemungkinan ia mengalami Sindrom makan malam atau The night eating syndrome (NES)
Jika seseorang yang bangun dan merasa lapar tetapi sudah cukup makan di siang hari dan umumnya cukup tidur, mereka mungkin memiliki kelainan yang termasuk dalam kategori diagnostic Other Specified Feeding or Eating Disorder (OSFED).
Menurut National Eating Disorders Association, OSFED adalah kategori serius, mencakup semua yang dapat mencakup sindrom makan malam. Ini biasanya menyebabkan seseorang untuk bangun secara teratur dan mereka, selalu, perlu makan setiap mereka bangun pada malam hari.
Sindrom makan malam (NES) pertama kali dideskripsikan pada tahun 1955 sebagai gangguan yang didefinisikan sebagai bagian dari anoreksia pagi, hiperphagia malam (mengkonsumsi 25% dari asupan makanan harian setelah makan malam), dan insomnia. Sindrom ini bisa menyebabkan depresi dan kecemasan.
Bagaimana cara menghentikan NES?
Penelitian tentang pengobatan terbaik untuk sindrom makan malam masih terus dilakukan. Menurut studi Psychiatric Clinics of North America, pengobatan dapat dilakukan dengan terapi psikologis, walaupun keefektifannya masih memerlukan penelitian lebih lanjut.
Jika seseorang makan lebih awal di malam hari, mereka mungkin dapat mencegah sindrom itu. Karena mereka dapat mengurangi waktu makan mereka di malam hari. Juga, penting untuk tidur setidaknya 7 jam per malam. Ini adalah jumlah minimum yang diperlukan seseorang untuk tetap sehat.
Untuk mengatasinya, mengonsumsi cukup kalori dalam rangka menebus pengeluaran energi saat tidur adalah cara yang baik untuk memulai.
Editor: Yulaika Ramadhani