tirto.id - Facebook mulai menyembunyikan fitur Like di setiap unggahan pengguna untuk menghindarkan efek psikologis seperti cemburu atau kurang percaya diri. Langkah ini mengikuti apa yang diterapkan di Instagram, yang kini tengah diuji coba di tujuh negara, seperti Kanada dan Brazil.
Melansir Tehcrunch, Selasa (3/9/2019), ide ini disebut akan menghindarkan pengguna dari efek merusak diri, seperti membandingkan dirinya dengan orang lain. Pengguna masih dapat beberapa nama dari teman yang menyukai unggahannya namun tidak bisa melihat jumlah total suka yang didapatkannya.
Facebook mengonfirmasi bahwa memang mereka tengah menjalankan tes untuk menghapus fitur Like dari Facebook seperti halnya untuk Instagram, dengan motif yang sama persis.
Di Instagram, tes menyembunyikan jumlah Like dari postingan Instagram, yang dimulai bulan April di Brasil, Australia, New Zealand, Italia, Irlandia, Jepang, dan Kanada, nampak membuahkan hasil yang positif.
Pengunggah masih dapat melihat jumlah Like yang mereka dapatkan, namun pengguna lainnya tidak dapat melihat.
Facebook memiliki karakteristik penggunaan yang berbeda dari Instagram maupun Snapchat. Pengguna Facebook sebagian besar menonjolkan kegiatan atau event penting dalam hidup, seperti menikah, mendapatkan pekerjaan, sedangkan Instagram atau Snapchat dipakai untuk mengunggah kegiatan sehari-hari.
Yang menjadi masalah adalah, beberapa orang tidak memiliki banyak momen spesial seperti itu, dan jumlah Like yang mereka dapatkan bisa membuat pengguna lain membandingkannya dengan konten mereka sendiri. Hal tersebut bermasalah bagi iklan di Facebook.
Facebook ingin menghindari skenario seperti, "Lihat berapa banyak Like yang mereka dapatkan, hidupku meyedihkan dibanding mereka atau saya berbagi namun tidak mendapatkan Like sebanyak orang itu, karena saya tidak populer."
Oleh karena itu, menghilangkan jumlah Like pada akun akan memberikan sedikit tekanan pada pengguna dan meyakinkan mereka untuk mengunggah momen spesial dalam hidup mereka lebih sering dan lebih bebas.
The Verge mewartakan, meskipun fitur Like di Facebook telah berlangsung selama belasan tahun, pengguna kerap komplain bahwa fitur tersebut terkadang membuat mereka merasa tidak percaya diri, karena terobsesi dengan Like yang didapatkan dari orang lain.
Orang jadi cenderung tidak mengunggah apa yang menurut mereka tidak orang lain suka, atau menghapus unggahan yang tidak mendapat respons banyak. Menyembunyikan jumlah suka dalam suatu unggahan dapat mengatasi tekanan tersebut.
Langkah ini adalah salah satu upaya Facebook untuk meningkatkan kesehatan mental pengguna dan masyarakat yang kini sulit lepas dari media sosial. Meskipun begitu, belum ada jadwal pasti kapan Facebook akan mulai menerapkan uji coba pada platform media sosial tersebut, CNET melansir.
Penulis: Anggit Setiani Dayana & Ibnu Azis