tirto.id - Anggota kepolisian terlihat berjaga-jaga di depan Kantor Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jalan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Jumat (11/5) untuk mengamankan jalannya aksi bela Palestina yang digelar di lapangan Monas. Aparat hanya menggunakan tameng dan kayu tanpa membawa senjata laras panjang.
Polri juga telah menyiapkan beberapa kendaraan taktis, seperti water canon dan barracuda di depan Kedubes AS serta memasang kawat berduri di sepanjang jalan Merdeka Selatan, mulai dari Kedubes AS sampai kawasan Balai Kota Jakarta.
Lalu lintas kendaraan di Jalan Medan Merdeka Selatan dan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, juga dialihkan sehubungan dengan adanya aksi massa dari Koalisi Indonesia Bela Baitul Maqdis.
Jalan Medan Merdeka Selatan ditutup. Arus lalu lintas menuju jalan itu dialihkan dari arah Tugu Tani ke Jalan Medan Merdeka Timur. Jalan Medan Merdeka Utara pun ditutup. Kendaraan dari arah Gambir di Jalan Merdeka Timur diarahkan menuju Masjid Istiqlal dan Jalan Veteran.
Jalan Majapahit hingga Jalan Medan Merdeka Barat dari arah Jalan Veteran juga ditutup sehingga kendaraan yang ingin menuju Jalan MH Thamrin dan sekitarnya harus memutar ke arah Jalan Abdul Muis dan berbelok di Jalan Budi Kemuliaan (Bank Indonesia).
Akibat pengalihan arus lalu lintas itu kemacetan terjadi di sejumlah titik, seperti kawasan Tugu Tani, Jalan Merdeka Timur depan Stasiun Gambir, kawasan Kebon Sirih, dan beberapa titik lainnya.
Di dalam kawasan Monas terlihat sejumlah mobil tangki air yang disediakan untuk mengambil wudhu bagi massa yang akan melaksanakan shalat Jumat.
Rencananya massa yang sudah memulai aksi dengan shalat subuh berjamaah di Monas dan Masjid Istiqlal akan berunjuk rasa hingga shalat Jumat berjamaah di tempat tersebut.
Makanan dan minuman terlihat dibagikan secara gratis oleh beberapa orang dari sejumlah organisasi massa. Hingga berita ini diturunkan, massa masih terus berdatangan ke kawasan silang Monas untuk mengikuti aksi 115 tersebut.
"Kita siap untuk melawan," kata Wakil Ketua Umum DPP Front Pembela Islam Jafar Siddiq di area Monumen Nasional, Jakarta, Jumat.
Menurut dia, aksi protes kepada AS itu merupakan hal yang selaras dengan konstitusi UUD 1945.
Dia mengatakan UUD 1945 mengamanatkan menghapuskan setiap penjajahan. Hal yang terjadi atas Palestina oleh Israel dan sekutunya merupakan bentuk penjajahan yang harus dilawan.
Berdasarkan pengamatan Antara, aksi massa Aksi 115 itu dipusatkan di silang timur laut Monas dengan mendirikan dua panggung utama untuk orasi. Panggung dengan latar putih diisi para orator laki-laki sementara latar hitam orator perempuan.
Di dekat panggung utama nampak ribuan unsur massa menyaksikan orasi berisi dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
Artis dan ustadzah Neno Warisman dalam kesempatan itu menyerukan umat untuk berdoa bagi Palestina dan meminta pertolongan Allah untuk Al Quds.
"Kita tunggu Allah yang menciptakan kalian mampu memenangkan kalian," katanya.
Aksi massa bela Palestina hari ini dilakukan sebagai respons atas rencana pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem menyusul keputusan Presiden Donald Trump mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Israel mengklaim seluruh Yerusalem sebagai ibu kotanya, sementara Palestina menganggap sektor timur kota itu sebagai ibu kota negara masa depan mereka.
Tindakan Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel mematahkan konsensus internasional puluhan tahun bahwa masalah status kota itu harus diselesaikan sebagai bagian dari kesepakatan damai dua negara antara Israel dan Palestina. Keputusan pemerintah AS itu menuai reaksi dan kecaman dari sejumlah negara termasuk Indonesia.
Penulis: Muhammad Akbar Wijaya
Editor: Muhammad Akbar Wijaya