tirto.id - Semua berawal dari 56 tahun lalu. Saat itu, Honda tengah mendesain sebuah motor kecil yang rencananya akan digunakan sebagai wahana bermain anak-anak di taman bermain Tama Tech, sebuah taman bermain yang dimiliki Honda di dekat Sirkuit Suzuka. Dengan tangki bahan bakar berwarna putih, rangka motor berwarna merah, velg tebal namun kecil berdimensi 5 inch, dan menggunakan mesin dari Honda Super Cub, motor ini menjadi populer di kalangan pengunjung taman bermain.
Sejatinya, motor yang digunakan di Tama Tech ini dinamakan Honda Z100. Motor ini memiliki dimensi yang kecil, tinggi jok ke tanah yang hanya 560 mm saja. Kecilnya dimensi motor ini membuat para pengendara terlihat seperti monyet saat mengendarai Z100. Dari sinilah ini populer nama Honda “Monkey” sebagai sebutan bagi motor Honda dengan kode seri Z. Karena popularitasnya yang mulai meningkat, pada tahun 1964 Honda meluncurkan Honda CZ100 yang merupakan Z100 versi street legal untuk pasar domestik Jepang.
Para penggemar motor ini tak harus lagi pergi ke Tama Tech untuk mengendarai Honda Monkey: mereka bisa memiliki dan mengendarainya di jalan raya. Honda kemudian memberanikan diri untuk masuk ke pasar luar negeri. Pada tahun 1967, mereka mulai mengekspor Honda Monkey dengan kode Z50M ke Eropa dengan jumlah yang besar. Berbeda dengan CZ100, Z50M memiliki jok yang bisa diatur ketinggiannya dan stang yang bisa dilipat. Hal ini membuat Z50M menjadi mudah untuk disimpan.
Berselang satu tahun setelah Honda Monkey masuk ke Eropa, Honda mulai mengekspor Monkey ke Amerika Serikat dengan kode Z50A. Spesifikasi Z50A tak jauh berbeda dengan Z50M yang dijual di Eropa, namun di Amerika motor ini tak masuk kategori street legal karena tidak dilengkapi dengan lampu sein. Baru pada tahun 1969, motor yang juga dikenal dengan nama “Mini Trail” ini bisa dikendarai di jalanan umum setelah Honda melengkapi persyaratan dengan menambahkan lampu sein.
Dengan dimensi yang kecil dan stang yang bisa dilipat, Honda mengiklankan Monkey dengan cukup unik. Salah satu iklan di majalah di Amerika Serikat tahun 1969 memperlihatkan seorang pria mengeluarkan Honda Monkey dari bagasi mobilnya, menegakkan stangnya, lalu langsung mengedarai motor tersebut. Iklan lain memperlihatkan jika Honda Monkey dengan stang terlipat bisa masuk ke bagasi pesawat Cessna 172, sebuah pesawat ringan yang pernah diasumsikan akan dimiliki seluruh warga Amerika Serikat.
Honda Monkey dijadikan akternatif saat penerbang Cessna 172 harus berkendara di darat dengan praktis. Honda Monkey kemudian mendapat perubahan yang signifikan pada tahun 1972. Dengan kode Z50J, kini Honda Monkey dilengkapi dengan suspensi di bagian depan dan belakang dan transmisi 4 percepatan. Sayangnya, tak semua pasar mendapatkan Monkey dengan kode Z50J ini secara resmi dari dealership Honda.
Pada 1973, Honda memutuskan untuk menghentikan penjualan Monkey di Inggris. Pasar Amerika Serikat juga tak mendapat Z50J karena Honda Amerika hanya menawarkan Z50A hingga 1979. Alih-alih digantikan dengan Z50J, Honda Amerika justru mengganti dengan Z50R yang lebih sporty, tapi tidak masuk kategori street legal. Sembilan tahun tanpa Honda Monkey berkategori street legal, Honda Amerika akhirnya menjual Monkey dengan kode ZB50 yang masuk ke kategori tersebut.
Berbeda dengan Z50R yang bergaya motor trail, ZB50 memadukan gaya motor sport dengan motor trail. ZB50 dilengkapi dengan rangka alumunium twin spar, suspensi belakang monoshock, dan knalpot yang bergaya upswept. Sayangnya, ZB50 dihentikan produksinya hanya dalam beberapa tahun saja karena biaya produksinya yang terlalu tinggi. Hingga tahun 1999, hanya Monkey dengan kode Z50R saja yang dijual secara resmi di Amerika Serikat. Sejak 1972, Honda Monkey dengan kode Z50J diproduksi terus hingga akhirnya dihentikan pada 2007.
Namun setelah hanya dua tahun hiatus, Z50J kembali ke pasaran dengan perubahan penggunaan electronic fuel injection menggantikan sistem karburator konvensional dan penambahan catalyticconverter untuk memenuhi standar emisi gas buang. Sistem transmisi koping otomatis yang sebelumnya digunakan kini digantikan dengan sistem kopling manual 4 percepatan. Setelah setengah abad melanglangbuana, akhirnya Honda memutuskan “menyuntik mati” Monkey per mulai Agustus 2017. Hal ini diutarakan Honda di Tokyo Motorcycle Show 2017 pada akhir Maret 2017.
Menurut Chiaki Kato, Presiden Sepeda Motor Honda, perseroan memperketat urusan emisi gas buang mulai dari tahun ini dengan menerapkan standar EURO 4. Motor-motor ber-cc kecil seperti Monkey akan sulit untuk mengikuti standar itu karena secara secara biaya dan tingkat kesulitan terlalu tinggi bagi Honda.
Untuk merayakan generasi terakhir Monkey dengan kode Z50, Honda merilis Monkey Edisi Spesial 50 Tahun dengan warna putih dan merah, warna yang sama dengan Honda Z100 yang menjadi cikal bakal Z50 secara terbatas dan hanya 1.800 unit saja yang diproduksi. Namun hanya dalam satu hari, seluruh unit ini langsung laku di pasaran. Melihat animo yang begitu besar, Honda kemudian merilis kembali edisi terakhir Monkey Z50 berwarna silver alumunium dengan logo “Monkey Z50 50th Anniversary” di beberapa bagian motor.
Monkey dengan edisi ini hanya dibuat sebanyak 500 unit dan hanya untuk pasar domestik Jepang saja, dengan harga sekitar 432.000 Yen atau setara Rp51,1 juta. Jika ada lebih dari 500 orang yang memesan motor ini hingga 21 Agustus 2017, maka pemilik motor ini akan ditentukan Honda melalui sistem lotere. Honda Monkey bukanlah motor dengan performa tinggi atau berteknologi canggih, juga bukanlah motor yang memiliki kenyamanan berkendara paling baik.
Padahal motor ini hanya memiliki spesifikasi yang sederhana: mesin 4 langkah 49 cc overhead camshaft, berpendingin udara, dan menggunakan transmisi tiga atau empat percepatan. Namun, segala kekurangan dan kesederhanaan, justru Monkey jadi motor mampu memikat banyak penggemar di usianya yang sudah senja. Honda Monkey jadi bukti keunikan sebuah produk jadi kekuatannya.
Penulis: Arya Vidya Utama
Editor: Suhendra