Menuju konten utama

Airlangga Harap Investasi di Kawasan Rempang Capai Rp381 T

Kemenko Perekonomian meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Rabu (14/4/2023).

Airlangga Harap Investasi di Kawasan Rempang Capai Rp381 T
Kementerian Koordinator bidang Perekonomian meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Selasa (12/4/2023). (Tirto.id/Dwi Aditya Putra)

tirto.id - Kementerian Koordinator bidang Perekonomian meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam, Rabu (14/4/2023). Percepatan pengembangan kawasan ini merupakan amanat Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk dapat meningkatkan investasi dan penciptaan lapangan kerja di wilayah tersebut.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Batam-Rempang menjadi titik masuk utama dari Singapura ke Jakarta dan bagian lain di Indonesia. Diharapkan Kawasan Rempang sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi, industri dan pariwisata Indonesia, dengan pendekatan menjembatani masa lalu, masa kini, dan masa depan.

"Diharapkan kawasan ini bisa mengubah cakrawala di Singapura dan Batam. Kalau kita di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," kata Airlangga dalam peluncuran KPBPB.

Airlangga mengatakan pengembangan kawasan Rempang ini sebetulnya sudah dinanti sejak lama. Saat itu, kawasan Rempang belum dapat berkembang mengingat pada tahun 1986 melalui SK Menhut No.307/KPTS-II/1986 menetapkan Kawasan Rempang menjadi kawasan Taman Buru. Hingga pada 2015, Kawasan Rempang telah siap untuk dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya yang dilakukan secara bertahap.

"Ini hal yang sudah kita nanti (kurang lebih) 18 tahun. Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap Kepala BP batam, shuffle dokumen ini kita selesaikan," kata Airlangga dalam peluncuran KPBPB.

Untuk diketahui, pelaksanaan pengembangan Kawasan Rempang dilakukan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan Pemerintah Kota Batam. MEG diketahui sudah melakukan pengembangan dan pengelolaan Kawasan Wisata Terpadu Eksklusif di Pulau Rempang sejak 2004.

"Diharapkan investasi PT MEG ini bisa mencapai Rp381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang. Dan tentunya kita berharap di tahap pertama bisa selesai Rp29 triliun. Jadi 50 persen dari Rp50 triliun itu bebannya MEG pak," ujarnya.

Dalam kesempatan sama, Direktur Utama PT Makmur Elok Graha (MEG) Nuraini Setiawati mengatakan, konsep pengembangan Rempang pada masa akan datang adalah menciptakan kota ramah lingkungan, berkelanjutan dan tangguh. Konsep ini mencerminkan komitmen terhadap perencanaan dan pembangunan kota yang bertanggung jawab dan berpikiran maju.

Pengembangan Kawasan Rempang, juga tidak lepas dari energi hijau, di mana pengembangan di Pulau Rempang akan berbasis tenaga terbarukan seperti tenaga surya dan energi baru terbarukan yang lain. Dengan menggunakan energi terbarukan di Pulau Rempang diharapkan dapat mengurangi emisi karbon.

"Kita mengusung konsep green. Kita selaras dengan dunia bagaimana membangun tapi tidak merusak alam. Jadi benefit kita 44 persen wilayah kita adalah hijau dari alam untuk alam," ujarnya

Nuraini menambahkan untuk saat ini sudah ada beberapa investor yang mulai masuk untuk pengembangan energi di wilayah Kawasan Rempang. Adapun investor tersebut berasal baik dari dalam negeri hingga luar negeri.

"Jadi pertama kita hidupkan energi baru terbarukan. jadi investor-investor sudah mulai berdatangan ke wilayah kita untuk investasi di wilayah dari sisi PLTS," pungkas dia.

Baca juga artikel terkait KAWASAN PERDAGANGAN BEBAS DAN PELABUHAN BEBAS atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Bisnis
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Intan Umbari Prihatin