Menuju konten utama

Airlangga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Mengacu pada RAPBN 2025

Menurut Airlangga, Makan Bergizi Gratis tetap mengacu pada RAPBN 2025, yakni sebesar Rp71 triliun. Dengan alokasi dana sebesar Rp15 ribu per porsi per anak.

Airlangga: Anggaran Makan Bergizi Gratis Mengacu pada RAPBN 2025
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto meninjau simulasi program makan siang gratis di SMP Negeri 2 Curug, Tangerang, Banten, Kamis (29/2/2024). tirto.id/Faesal Mubarok

tirto.id - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menegaskan bahwa anggaran program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan tetap mengacu pada Rancangan Anggaran dan Pendapatan Negara (APBN) 2025, yakni sebesar Rp71 triliun. Dengan alokasi dana sebesar Rp15 ribu per porsi per anak

Meski begitu, implementasi anggaran MBG akan bersifat fleksibel sesuai kebijakan presiden terpilih, Prabowo Subianto.

“Nggak, dalam RAPBN [2025] masih sama, namun nanti dalam implementasi kan punya fleksibilitas,” kata Airlangga saat ditemui di kantornya, di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Sementara itu, dalam gelaran Mandiri Market Outlook 2024, Ekonom Verdhana Sekuritas, Heriyanto Irawan, mengungkapkan tim ekonomi Prabowo sedang mempertimbangkan untuk memangkas alokasi dana Program MBG per porsi.

Hal ini diketahuinya usai tim ekonomi Prabowo yang terdiri dari Burhanuddin Abdullah, Sudrajat Djiwandono, dan Thomas Djiwandono menemui beberapa pakar ekonomi, termasuk dirinya dan Chatib Basri.

“Setelah dikomunikasikan angka itu Rp71 triliun, kemudian tugasnya Pak Presiden elected, tim ekonominya itu memikirkan apakah biaya makanan per hari itu bisa nggak diturunin lebih hemat dari Rp15 ribu? Mungkin ke Rp9 ribu, ke Rp7.500 kah? Kira-kira begitu,” bebernya di Jakarta, Selasa (16/7/2024).

Memangkas anggaran MBG per porsi ini menjadi pilihan, alih-alih menambah anggaran program. Pasalnya, pemerintahan Prabowo juga berkomitmen untuk menjaga rasio utang di kisaran 37-38 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) sampai 2030.

“Pemikiran beliau adalah mendorong programnya di dalam keterbatasan itu, di dalam keterbatasan Rp71 triliun itu, tidak kemudian mendorong Rp71 triliun itu ke Rp200 triliun atau ke Rp300 triliun. Itu yang menjadi masalah kalau kita-kita ini, andai kata belum pernah ikut maraton, pasti ada masalah,” tambah Heriyanto.

Baca juga artikel terkait MAKAN SIANG GRATIS atau tulisan lainnya dari Qonita Azzahra

tirto.id - Flash news
Reporter: Qonita Azzahra
Penulis: Qonita Azzahra
Editor: Irfan Teguh Pribadi