tirto.id - Menjelang pengumuman hasil penjaringan calon kepala daerah dari PDIP Perjuangan pada Selasa (20/9/2016) malam ini, kondisi politik terbaru di internal PDIP makin panas. Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) disinyalir kuat akan diusung oleh PDIP dalam Pilkada DKI Jakarta 2017. Namun sejumlah relawan yang mengaku mendukung Tri Rismaharini menolak jika Ahok diusung PDIP.
Dari pantauan tirto.id, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) saat ini sedang berada di kediaman Megawati. Dengan kendaraan roda empat Land Cruiser bernomor polisi B 1966 RFR, Ahok datang pada pukul 17.25 WIB. Ahok masuk melalui pintu samping dengan mengecoh para awak media.
Sebelum Ahok, Wakil Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat sudah datang terlebih dahulu.
Sementara itu, di Kantor Pusat DPP PDIP di Jalan Pangeran Diponegoro no 58 Jakarta Pusat, puluhan relawan pendukung Walikota Surabaya Tri Rismaharini berdemonstrasi. Massa yang berasal dari Risma Hita Sude, Risma Dahsyat, ProRisma, Karisma, dan Projo Jakarta Pusat ini menuntut Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri agar mengusung Risma sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Mereka menolak Ahok sebagai calon yang diusung PDIP karena bukan dari kader PDIP.
"Intinya kita, Ibu [Megawati] mengusung kader sendiri. Lebih bagus [Risma] sama Djarot," kata Aidil Fitri, Ketua ProRisma.
PDI Perjuangan akan mengumumkan hasil penjaringan calon kepala daerah yang akan diusung dalam Pilkada 2017 di kediaman Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat pada Selasa (20/9/2016) malam ini. Setelah rapat pleno usai rencananya PDIP akan menyampaikan ke publik nama-nama kepala daerah dari 101 wilayah di Indonesia yang akan diusung partai banteng moncong putih itu.
"Setelah rapat pleno terakhir, pukul 20.00 di ruangan ini DPP PDI-P secara resmi akan mengumumkan pasangan calon. Termasuk di antaranya kami umumkan calon gubernur dan Wagub DKI Jakarta," ungkap Ahmad Basarah, Wakil Sekjen PDI Perjuangan di Kantor DPP PDI Perjuangan, Selasa (20/9/2016).
Basarah menjelaskan bahwa Megawati bisa menggunakan hak prerogatifnya sebagai pimpinan partai untuk memilih siapa yang layak diusung. Namun ada mekanisme lain yang akan menjadi pertimbangan pula. Hal tersebut berdasarkan hasil survei, penjaringan, tes psikologi, hingga sekolah partai.
"Praktiknya banyak sekali yang ditentukan melalui mekanisme penjaringan, rapat di tingkat DPD dan DPP," tuturnya.
Terkait dengan kemungkinan PDI Perjuangan akan mengusung pasangan Ahok-Djarot, Andreas Hugo Pareira, Ketua DPP PDI Perjuangan menegaskan bahwa pihaknya masih membuka peluang koalisi. Hal tersebut tentunya akan menambah formasi koalisi yang sudah ada yaitu Partai NasDem, Hanura, dan Golkar.
"Pilkada ini kan lebih banyak kawan lebih bagus. Prinsipnya kalo di Pilkada kita harus terbuka dong untuk berkawan dengan siapa aja. Makin banyak makin bagus," ujar Andreas.
Penulis: Dieqy Hasbi Widhana
Editor: Agung DH