Menuju konten utama

Ahok Jelaskan Soal Susunan Tim Pemenangan

Ahok menjelaskan tentang susunan tim pemenangan yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, pada Selasa (4/10/2016).

Ahok Jelaskan Soal Susunan Tim Pemenangan
Calon gubernur petahana Basuki Tjahaja Purnama bersama wakilnya, Djarot Saiful Hidayat, dan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan keterangan kepada media setelah sebagai bakal pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada Pilkada DKI Jakarta 2017 di Komisi Pemilihan Umum Daerah DKI Jakarta, Rabu, (21/9). TIRTO/Andrey Gromico

tirto.id - Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok, yang juga akan mengikuti pemilihan gubernur tahun depan menjelaskan tentang susunan tim pemenangan yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, pada Selasa (4/10/2016). Selain itu, Ahok juga menjelaskan absennya kelompok relawan Teman Ahok dan politikus Partai Golkar Nusron Wahid dalam susunan tim pemenangan.

Sebelumnya Nusron Wahid ditunjuk masuk ke dalam tim pemenangan calon gubernur dan wakil gubernur Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) dan Djarot Saiful Hidayat. Sementara Teman Ahok juga sudah bergerilya mengumpulkan 1 juta KTP demi mendukung Ahok mengikuti pilkada melalui jalur perseorangan.

Ahok menjelaskan, Nusron tidak bisa bergabung karena menduduki jabatan sebagai Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Teman Ahok telah memutuskan tidak mau masuk ke partai politik.

"Nusron kalau mau masuk tim pemenangan dia harus berhenti dari jabatannya di BNP2TKI. Terus Teman Ahok memang sudah memutuskan dia tidak mau di dalam parpol, karena mereka sudah jadi yayasan sendiri," kata Ahok saat ditemui di balai kota DKI Jakarta, Rabu (5/10/2016).

Meski tidak tercantum dalam tim pemenangan, ia mengatakan, Teman Ahok akan tetap terlibat dalam kegiatan pemenangan Ahok dan Djarot dalam pemilihan kepala daerah tahun depan, terutama dalam penggalangan dana kampanye melalui penjualan berbagai suvenir serta penyelenggaraan pertemuan dengan Ahok.

"Kami sudah bilang kepada empat partai agar pengaturan waktu pertemuan untuk makan dan merchandise itu semua diserahkan kepada Teman Ahok, sebab itu sudah dipatenkan oleh mereka," katanya.

"Mereka akan jual merchandise, buka stand di mal, tapi mereka akan lapor juga ke KPU sebagai bagian dari tim yang menjual dan menggalang dana segala macam," ujarnya.

Ahok mengaku tidak turun tangan langsung dalam penyusunan tim pemenangan, kecuali untuk mengintervensi agar hak berjualan suvenir dan pengaturan waktu penyelenggaraan pertemuan diserahkan kepada Teman Ahok.

Tim pemenangan Ahok-Djarot yang diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum Provinsi DKI Jakarta pada Selasa (4/10) oleh Prasetyo Edi Marsudi, Sekretaris DPD Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan DKI Jakarta dan Ketua DPRD DKI.

Selain itu, nama pesohor Sophia Latjuba juga tercantum sebagai salah satu juru bicara tim pemenangan pasangan petahana Ahok-Djarot.

Menanggapi hal tersebut, Ahok justru berseloroh bahwa ia sebetulnya menginginkan Maia Estianty yang menempati jabatan tersebut.

"Kalau enggak salah Sophia Latjuba diusulkan oleh Partai Nasdem atau apa ya, saya lupa, Nasdem kayaknya. Maia enggak masuk dalam partai, itu partai yang usulin. Kalau saya sih maunya Maia ya," kata Ahok di Balai Kota DKI Jakarta.

Maia memang sempat mengunjungi Ahok baru-baru ini bersama sejumlah pesohor lainnya, dan foto bersama Ahok dan mantan istri Ahmad Dhani itu pun beredar viral serta menjadi perbincangan dunia maya.

Bahkan Ahok sempat berkelakar untuk menjadikan Maia sebagai Cawagub untuk menghadapi Dhani, yang kerap secara terbuka menyuarakan sikapnya yang antipati terhadap Ahok.

Selain nama Sophia Latjuba, politisi ramah bicara Ruhut Sitompul juga tercantum sebagai salah satu juru bicara tim pemenangan Ahok-Djarot, yang menurut Ahok berdasarkan usulan pribadi yang bersangkutan.

"Sepertinya beliau yang mengajukan diri ke orang-orang partai, beliau kan dulu juga orang Golkar, dekat dengan orang-orang Golkar," ujarnya.

Ruhut yang berbeda sikap dengan partainya, Partai Demokrat, yang mengusung pasangan cagub-cawagub Agus Harimurty Yudhoyono-Silvyana Murni, menyatakan akan mengundurkan diri dari jabatan Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan DPP partai tersebut demi mendukung Ahok.

Ahok mengaku dirinya memang tidak turun tangan langsung dalam penyusunan tim pemenangan, kecuali untuk mengintervensi agar hak berjualan merchandise dan pengaturan waktu pertemuan diserahkan kepada Teman Ahok.

Teman Ahok sendiri tidak termasuk dalam tim pemenangan karena tetap teguh pada sikap mereka untuk tidak menyatu dalam tubuh partai politik.

"Saya tidak mengikuti (penyusunan) tim. Saya cuma tanda tangan, semua yang menyusun mereka. Saya ikut aja lah maunya gimana, tapi saya cuma intervensi soal hak Teman Ahok," kata Ahok.

Baca juga artikel terkait PILKADA DKI JAKARTA

tirto.id - Politik
Sumber: Antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto