tirto.id - Imbauan Kepala Polda (Kapolda) Metro Jaya, Irjen M. Iriawan, agar massa unjuk rasa 112 tidak ikut mengawasi tempat pemungutan suara (TPS) pada 15 Februari mendatang, terdengar lucu bagi Agus Harimurti Yudhoyono. Menurut calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut satu tersebut, pernyataan M. Iriawan tidaklah masuk akal.
“Itu tidak masuk akal, aneh, dan menggelikan,” ujar putra sulung Presiden ke-6 Republik Indonesia, Susilo Bambang Yudhoyono, usai istigosah akbar di Lapangan Sepakbola Blok S, Jakarta Selatan, Kamis (9/2) sore.
Sebaliknya, Agus justru mengimbau seluruh warga Jakarta yang punya hak suara agar terlibat dalam pengawasan Pilkada DKI Jakarta 2017, termasuk pengawasan di tempat pemungutan suara (TPS). “Ini kan pesta demokrasi,” ucapnya.
Agus tidak ingin agar inisiatif warga sipil mengawasi TPS dihalang-halangi siapa pun, tak terkecuali aparat setempat. Baginya, mengawal Pilkada DKI Jakarta 2017 adalah hak dan kewajiban setiap warga. “Ini gunanya untuk mencegah segala tindak kecurangan,” jelas Agus lagi.
Sebelumnya, yakni pada Selasa (7/2), M. Iriawan mengimbau agar massa aksi 112 tidak perlu ikut mengawasi TPS. Bagi Iriawan, Komisi Pemilihan Umum DKI Jakarta, Badan Pengawas Pemilihan Umum, dan Polda Metro Jaya sudah berkoordinasi untuk melakukan penjagaan. "Untuk apa mengawasi? Sudah ada kita di sana, ada polisi, ada Linmas, ada saksi, ada Babinsa dari TNI," ujarnya saat itu.
Selain berbicara soal isu pengawasan TPS, kemarin Agus juga mengklaim dukungan kubunya, terlebih yang berbasis Islam, kian solid di hari-hari terakhir kampanye. Dia mencontohkan, dalam beberapa hari terakhir dirinya telah menghadiri sejumlah undangan pengajian akbar dari relawan.
Pada Rabu (8/2) malam misalnya, pasangan calon Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni menghadiri istigosah akbar di GOR Olahraga Duren Sawit, Jakarta Timur. Acara bertajuk Satu Doa untuk Jakarta tersebut merupakan besutan Jaringan Santri Indonesia (JSI) wilayah DKI Jakarta.
Tak hanya Agus-Sylvi, turut hadir juga dalam istigosah malam itu Presiden Indonesia ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono beserta keluarga besar. Doa akbar itu menghadirkan puluhan habib-ulama seperti Munawir Aseli dan Abdurrahman Assegaf.
Di hadapan ratusan jemaat istigosah itu, Agus sempat mengatakan kalau pemimpin di Jakarta mestinya punya kedekatan dengan habib dan ulama.
Penulis: Arya Adikristya
Editor: Damianus Andreas