Menuju konten utama

Agung Laksono Minta Golkar Tak Gegabah Beri Sanksi ke GMPG

"Jangan langsung diberikan sanksi dulu, dibicarakan dahulu, apa sih persoalannya dengan demikian akan terjadi yang bisa dikehendaki oleh semua pihak itu akan menjadi lebih baik, dari pada sedikit-sedikit pecat," kata Agung.

Agung Laksono Minta Golkar Tak Gegabah Beri Sanksi ke GMPG
Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Agung Laksono. Antara foto/hafidz mubarak a.

tirto.id - Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Agung Laksono buka suara terkait Gerakan Golkar Bersih Generasi Muda Partai Golkar (GMPG) yang ingin mengganti Ketua Umum Golkar Setya Novanto karena kasus korupsi e-KTP yang menjeratnya.

Agung menginginkan Partai Golkar segera memanggil anggota GMPG untuk mendengar alasan mereka melakukan gerakan tersebut.

"Sebagai anak muda kalau di panggil harus siap juga dong," kata Agung di Komplek DPR Senayan, Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Menurut Agung, pemanggilan terhadap GMPG akan menjadi pendekatan yang lebih halus dalam mendengar penjelasan mereka.

"Jangan langsung diberikan sanksi dulu, dibicarakan dahulu, apa sih persoalannya dengan demikian akan terjadi yang bisa dikehendaki oleh semua pihak itu akan menjadi lebih baik, dari pada sedikit-sedikit pecat," kata Agung.

Dirinya pun menyatakan gerakan GMPG tidak akan mempengaruhi hasil rapat pleno Golkar pada 18 Juli lalu atau sehari setelah Novanto ditetapkan sebagai tersangka kasus korupsi e-KTP oleh KPK.

Agung juga ingin semua pihak tidak ikut di dalam isu-isu soal penahanan Novanto dekat-dekat ini. Sebab, menurutnya proses hukum masih berjalan dan belum ada keputusan inkracht dalam kasus Novanto.

Terkait kemungkinan akan ada pleno bila Novanto benar-benar ditahan, Agung mengaku tidak dapat memastikannya.

"Saya tidak bisa memastikan. Oleh karena itu kita lihat perkembangan dari waktu ke waktu, bisa berkembang. Pada saatnya ada keputusan apakah tetap bisa saja terjadi," kata Agung.

Meski begitu, Agung menyatakan Pleno atau Rapimnas lebih baik dilaksanakan setelah proses hukum selesai atau setelah keluar inkracht dari pengadilan.

"Karena seseorang belum diyatakan bersalah sebelum ada keputusan, kalau kebiasaan seperti itu nanti seseorang terbelenggu dengan tekanan publik saja oleh isu dan rumor. Kalau pengadilan punya keputusan tetap dan bisa dijadikan pegangan," kata Agung.

Senin kemarin (28/8), Ketua Umum GMPG Ahmad Doli Kurnia mengklaim Ketua Dewan Pembina Golkar BJ Habibie mendukung perubahan kepemimpinan di Partai Golkar.

"Habibie mendukung perubahan dan pembaruan yang terjadi di Golkar. Situasi saat ini kepemimpinan Golkar sedang tidak kondusif. Tentu harus ada perubahan segera," kata Doli di rumah BJ Habibie, Jalan Patra Kuningan XIII, Jakarta Selatan, Senin (28/8).

Selain itu, Habibie juga meminta kader muda Golkar agar mencontoh para pendahulunya dalam melakukan gerakan untuk memajukan masa depan partai.

Baca juga artikel terkait PARTAI GOLKAR atau tulisan lainnya dari M. Ahsan Ridhoi

tirto.id - Politik
Reporter: M. Ahsan Ridhoi
Penulis: M. Ahsan Ridhoi
Editor: Alexander Haryanto