tirto.id - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bakal melakukan revisi pada perencanaan tata ruang wilayah di ibukota. Menurut Anies, niat tersebut akan mulai dilakukan pada 2019 mendatang, dimana salah satunya mengkaji lagi letak dari lapangan tembak.
“Nanti akan kami lihat, karena memang keamanan itu penting sekali untuk tempat-tempat yang memiliki risiko tinggi seperti lapangan tembak,” kata Anies di kawasan Cilandak, Jakarta Selatan pada Rabu (17/10/2018).
Anies memang belum berkomentar banyak ihwal rencana tersebut. Akan tetapi, ia menekankan bahwa Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan sejumlah perubahan terkait lokasi dari beberapa tempat berisiko yang ada saat ini.
Rencana untuk merevisi tata ruang wilayah itu dilakukan menyusul terjadinya peristiwa peluru yang diduga "nyasar" ke Gedung DPR RI dari Lapangan Tembak Senayan. Meski tidak sampai menimbulkan korban, namun kejadian itu cukup mengkhawatirkan mengingat peluru sampai menembus ke ruangan anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw dan anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama.
Menurut Wenny, kejadian berlangsung saat ia sedang menerima dua tamunya, yakni pendeta Hesky Roring dan AKBP Ronald Rumondor. Sementara Bambang Heru diketahui sedang tidak berada di ruangannya saat peluru menembus ruangannya. Kendati demikian, peluru diketahui hampir menyambar salah satu stafnya di sana.
Dugaan bahwa kejadian tersebut merupakan peluru nyasar telah dikonfirmasi oleh Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Pol Setyo Wasisto. Menurut Setyo, peluru berasal dari anggota Perbakin (Persaturan Menembak Sasaran dan Berburu Indonesia) yang tengah berlatih di Lapangan Tembak Senayan.
“Patut diduga terjadi peluru nyasar. Di depan ada lapangan tembak sasaran dan [tembak] reaksi. Ada yang sasaran bergerak atau penembak yang bergerak. [Tembak] reaksi itu tembak bergerak, ada jongkok miring dan sebagainya,” kata Setyo di Kompleks Parlemen, Jakarta, seusai kejadian pada Senin (15/10/2018).
Penulis: Damianus Andreas
Editor: Maya Saputri