tirto.id - Presidium Alumni 212 membantah nama organisasinya berganti menjadi Persaudaraan Alumni 212. Bantahan itu disampaikan oleh juru bicara Presidium Alumni 212 Aminudin.
"Presidium Alumni 212 (PA 212) tidak pernah memutuskan adanya perubahan nama," ujar Aminudin saat menggelar konferensi pers di Tebet, Jakarta, pada Senin (29/1/2018).
Aminudin menegaskan organisasinya juga sudah menetapkan Habib Umar Al Hamid sebagai Ketua PA 212. Selain itu, Hasri Harahap ditunjuk sebagai Sekretaris Jenderal PA 212. Sementara Aminudin ditetapkan sebaga juru bicara resmi organisasi ini.
Dia menambahkan PA 212 berencana membentuk musyawarah lintas tokoh, ulama, dan habaib di Mekkah, Arab Saudi. Mereka ingin melahirkan deklarasi mekkah sebagai rujukan gerakan Islam konstruktif dan penuh rahmat. Namun, PA 212 belum memerinci tentang bentuk kegiatan tersebut.
"Terkait teknis pelaksanaan musyawarah Mekkah, PA 212 telah menyiapkan surat kepada imam besar Habib Rizieq untuk segera disampaikan," kata Aminudin.
Dalam konferensi pers itu, Aminudin menyatakan organisasinya juga menyayangkan kemunculan informasi soal rencana kepulangan Rizieq Shihab ke Indonesia. Dia membantah kabar itu.
"PA 212 sangat menyayangkan ada pernyataan sepihak tentang isu kedatangan kepulangan Habib Rizieq pada tanggal 21 Februari, modus opini pernyataan tersebut dikhawatirkan bertujuan menciptakan kegaduhan dan berpotensi menimbulkan kebohongan publik," kata Aminudin.
Sebelumnya, Presidium Alumni 212 dikabarkan mengubah nama menjadi Persaudaraan Alumni 212 berdasarkan hasil musyawarah nasional tokoh dan aktivis alumni aksi 212 ke I di Cisarua, Bogor, pada Sabtu (27/1/2018).
"Pertimbangan (perubahan nama) agar lebih egaliter, terbuka, dan demokratis," kata Ketua Persaudaraan Alumni 212 Slamet Maarif kepada Tirto.
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Addi M Idhom