Menuju konten utama

9 Cara Mengatasi Stres Bagi Jemaah Haji dan 15 Gejala Stres

Gejala stres yang kerap dialami jemaah haji di antaranya muncul kecemasan, takut, sedih hingga mudah marah.

9 Cara Mengatasi Stres Bagi Jemaah Haji dan 15 Gejala Stres
Seorang peserta ibadah haji menggendong jamaah lansia usai melakukan umrah di pelataran Masjidil Haram, Mekah, Arab Saudi, Selasa (6/6/2023). Kemenag memprioritaskan pelaksanaan lansia pada pelaksanaan haji 2023 dimana jumlah lansia berjumlah sekitar 66 ribu atau 30 persen kuota haji Indonesia. ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Stres menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang mungkin terjadi pada para jemaah haji. Gangguan kesehatan psikis ini disebabkan oleh ketidakmampuan jemaah beradaptasi dengan lingkungan di Arab Saudi.

Masa tinggal para jemaah dari Indonesia yang mencapai 40 hari di Mekah serta Madinah, adalah salah satu faktor pemicu sulitnya mereka melakukan adaptasi.

Tidak saja adaptasi secara fisik karena cuaca Arab Saudi yang sangat panas serta kering, namun juga adaptasi dengan rekan-rekan jemaah lain saat melakukan proses ibadah haji yang benar-benar menguras tenaga dan emosi.

Ada empat faktor utama yang menjadi penyebab munculnya masalah kesehatan hingga kematian bagi jemaah haji. Melansir laman Sehat Negeriku Kemkes, faktor tersebut menurut Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes yakni:

  1. Air, karena kekurangan cairan memicu dehidrasi.
  2. Suhu yang tinggi dan panas.
  3. Kelelahan fisik dan mental.
  4. Sulit beradaptasi dengan lingkungan baru hingga memicu stres hingga gangguan jiwa berat.

Gejala Stres yang Kerap Dialami Jemaah Haji

Ketidakmampuan beradaptasi dengan kondisi lingkungan ketika melakukan ibadah haji adalah faktor utama terjadi stres.

Menghadapi stressor (pemicu stres) semisal lamanya perjalanan, situasi negara yang baru, jutaan manusia dalam satu lokasi, perbedaan kebiasaan, jetlag, jauhnya pemondokan dengan Masjidil Haram, aktivitas ibadah yang padat, berganti kendaraan saat melakukan perjalanan ke Madinah lalu kembali ke Mekah, tersesat dari rombongan, antrian panjang, bahkan situasi berdesakan menjadi hal yang dapat melemahkan mental dan menimbulkan stres.

Merujuk Puskeshaji, beberapa gejala yang terlihat saat seorang jemaah haji mulai mengalami stres adalah adanya perubahan perilaku seperti:

  1. Muncul kecemasan
  2. Takut
  3. Sedih
  4. Mudah marah
  5. Bingung
  6. Jantung berdebar
  7. Insomnia
  8. Kecewa
  9. Kehilangan semangat
  10. Mudah tersinggung
  11. Merasa tidak berdaya
  12. Jengkel
  13. Curiga/paranoid
  14. Ragu-ragu
  15. Menyendiri

Cara Mengatasi Stres Bagi Jemaah Haji

Saat gejala stres sudah mulai dirasakan, maka jemaah haji dapat berkonsultasi dengan petugas haji, karena hal itu merupakan bagian dari tugas mereka. Ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk mengurangi dan mengatasi stres saat sedang menjalankan ibadah haji yakni dengan:

1. Meminta dan berdoa pada Allah untuk dijauhkan dari lemahnya iman dan pikiran

2. Cukup istirahat dan tidur, serta tidak melakukan aktifitas diluar ibadah yang terlalu melelahkan

3. Bersikap ikhlas dalam menjalankan semua jadwal kegiatan yang sudah diatur oleh petugas haji

4. Selalu optimis dalam menghadapi semua kesulitan yang ditemui ketika berhaji, karena semua jemaah juga merasakan hal yang sama

5. Makan-makanan sehat yang telah disediakan oleh petugas dan bergaya hidup sehat serta cukup minum

6. Bersosialisasi dan memiliki teman bercerita, biasanya dalam satu kamar atau pemondokan

7. Menjaga perasaan agar tetap positif dan gembira, suka tertawa dan senyum dengan jemaah lain

8. Jika memungkinkan, hindari situasi berdesakan dan kerumunan yang penuh dengan jemaah dari negara-negara yang berpostur tubuh besar.

9. Menjaga kebersihan diri, pakaian dan kamar sendiri

Dengan manajemen stres diri yang baik, maka jemaah dapat mengurangi risiko munculnya masalah kesehatan mental tersebut, serta menolong jemaah lain yang membutuhkan pertolongan yang sama.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Cicik Novita

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Cicik Novita
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari