tirto.id - Tak sedikit ibu hamil yang kerap mengeluh sakit kepala dan migrain (sakit kepala sebelah). Namun faktanya tidak hanya bumil saja yang dapat mengalami migrain, karena peluang wanita menderita sakit tersebut 2-3 kali lebih besar dibanding pria.
Apa yang Dimaksud dengan Migrain?
Dilansir dari laman Antara News, migrain berbeda dengan sakit kepala biasa. Nyeri pada migrain hanya terasa di satu bagian kepala saja. Penyebab pastinya tidak diketahui, akan tetapi diperkirakan melibatkan zat kimia saraf, kondisi pembuluh darah yang teriritasi, perubahan jalur saraf serta lancar atau tidaknya peredaran darah di otak.
Menurut Web MD, kondisi ibu hamil yang mengalami perubahan level hormon estrogen juga dianggap menjadi salah satu pemicu migrain. Sama halnya ketika wanita sedang mengalami haid atau menopause dan kondisi hormon estrogen mereka berubah.
Terdapat dua jenis migrain yang umum dialami yaitu:
1. Migrain dengan aura
Penderita migrain dengan aura mengalami sensasi melihat kedipan lampu atau garis zigzag (mata berkunang-kunang), atau bahkan kehilangan kemampuan melihat (gelap) beberapa saat sebelum mulai mendapat serangan migrain.
2. Migrain tanpa aura
Penderita tidak mengalami masalah aura atau sensasi mata berkunang-kunang. Namun gejala lain sebelum dan saat menderita migrain bisa muncul.
Beberapa gejala migrain yang kerap dirasakan oleh ibu hamil:
- Nyeri berdenyut di pelipis, depan kepala atau pangkal kepala
- Terkadang disertai mual
- Mata terasa sakit jika terkena cahaya
- Muntah
- Melihat adanya bintik atau garis di penglihatan
Bahaya Migrain Bagi Ibu Hamil
Pertanyaan mengenai apakah migrain yang dialami oleh ibu hamil berbahaya bagi janin kerap terlontar. Migrain menjadi berbahaya jika itu adalah gejala dari penyakit lain. Laman American Pregnancy melansir, waspadalah jika:
- Migrain disertai dengan demam
- Migrain berlangsung selama lebih dari beberapa jam atau kerap kambuh
- Penglihatan buram saat migrain
Obat Migrain Alami untuk Ibu Hamil
Ibu hamil harus berhati-hati dengan obat dan makanan yang hendak dikonsumsi, karena dapat memengaruhi kondisi janin dalam kandungannya. Disarankan untuk mengatasi migrain dengan cara dan bahan alami, karena efek samping yang ditimbulkan lebih sedikit ketimbang obat kimia.
Berikut ini beberapa obat alami yang dapat membantu mengatasi migrain pada bumil:
- Kompres dingin pada bagian kepala yang terasa sakit
- Tidur dalam ruangan yang gelap, karena penderita migrain biasanya sensitif pada cahaya
- Beristirahat untuk menurunkan stres
- Hindari makanan pemicu migrain seperti kopi, coklat dan keju
- Hindari asetaminofen serta obat antiinflamasi nonsteroid seperti ibuprofen
- Teknik relaksasi dengan pijatan ringan di wilayah bahu, leher, punggung dan kepala
- Konsumsi minuman herbal hangat seperti jahe
Apakah migrain dapat menimbulkan komplikasi penyakit lain bagi kehamilan? Kemungkinan tersebut bisa terjadi jika sebelum hamil Anda tidak pernah mengalami migrain.
Namun bila migrain baru muncul saat kehamilan, penting untuk memeriksakan diri ke dokter apakah ada hal lain yang memicu. Misalnya perdarahan otak, meningitis, hipertensi atau malah tumor.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Nur Hidayah Perwitasari