tirto.id - Dinas Pertanian Kabupaten Aceh Besar mencatat 2.356 ekor hewan ternak di daerahnya sudah sembuh dari infeksi penyakit mulut dan kuku (PMK). Total kasus PMK di Aceh Besar mencapai 6.801 ekor sapi dan kerbau.
“Sedangkan yang mati 24 ekor,” kata Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Dinas Pertanian Aceh, Firdaus dikutip dari Antara, Kamis (14/7/2022).
Menurut Firdaus, ternak yang sembuh tidak lepas dari peran para peternak yang memantau perkembangan kesehatan ternaknya hingga turut memberikan obat-obatan tradisional.
Sedangkan ternak yang mati, kata Firdaus, memang sudah dalam kondisi yang sangat parah. Hal itu diperparah penanganan yang terlambat karena ternak tersebut dilepas liar.
“Jadi ketika ditemukan kondisinya sudah parah, kuku sudah terkelupas, mulut sudah rusak, jadi yang mati ini umumnya karena terlambat ditangani,” kata Firdaus.
Firdaus mencatat populasi sapi di Aceh Besar sebanyak 81.276 ekor dan kerbau sebanyak 6.401 ekor. Namun, saat ini Dinas Pertanian belum melakukan vaksinasi PMK bagi ternak di Aceh Besar.
Dia beralasan vaksin PMK diberikan kepada ternak yang sehat agar terhindar dari infeksi PMK. Sedangkan ternak yang terkena PMK hanya diberi pengobatan.
“Kami belum mendapatkan ternak yang bebas PMK, ada yang bebas (PMK) tapi dilepas liar oleh masyarakat,” kata dia.
Firdaus menuturkan upaya yang masih dilakukan saat ini melalui pengobatan dari dokter hewan, mulai dari pemberian vitamin, antibiotik, serta penanganan kesehatan lainnya.
Di samping itu, Dinas Pertanian mengedukasi masyarakat agar bersedia memvaksinasi hewan ternaknya yang sehat. Hal itu guna pencegahan infeksi PMK.