Menuju konten utama

6 Tips Aman Bepergian Jauh Bagi Ibu Hamil Saat Mudik Lebaran

Tips mudik bagi ibu hamil di antaranya konsultasikan dengan dokter kandungan sebelum mudik hingga minum air yang cukup.

6 Tips Aman Bepergian Jauh Bagi Ibu Hamil Saat Mudik Lebaran
Ilustrasi ibu hamil mudik. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Mudik sudah menjadi tradisi rutin yang dilakukan oleh sebagian besar masyarakat Indonesia menjelang Hari Raya Idul Fitri. Melakukan perjalanan mudik tentunya membutuhkan rencana yang matang, terutama untuk ibu hamil.

Meski bepergian selama kehamilan relatif aman, sebelum Ibu hamil memutuskan untuk mudik Lebaran, ada baiknya sudah mendapatkan izin dari dokter kandungan.

Umumnya dokter membolehkan ibu hamil melakukan perjalanan jauh jika tidak ada komplikasi atau masalah selama masa kehamilan. Meski begitu, Anda tetap harus berhati-hati saat mudik Lebaran karena harus menempuh jarak yang jauh dan membutuhkan banyak waktu.

Dilansir dari laman American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), untuk moda transportasi yang sebaiknya digunakan saat ibu hamil mudik adalah transportasi darat dan mudik pada trimester kedua kehamilan yaitu dari 14 hingga 28 minggu.

Sedangkan pada trimester ketiga tidak dianjurkan untuk bepergian melebihi jarak 500 km dari rumah. Hal tersebut dapat menyebabkan potensi bahaya seperti tekanan darah tinggi, flebitis, dan lahir prematur.

Selain itu, maskapai penerbangan juga tidak memperbolehkan Ibu hamil dengan usia 36 minggu untuk melakukan perjalanan domestik dan setelah 28 hingga 35 minggu untuk perjalanan internasional.

Tips Mudik Bagi Ibu Hamil

Ibu hamil tetap dapat melakukan mudik dengan lancar tanpa perlu rasa khawatir. Berikut beberapa tips yang dapat diperhatikan selama melakukan perjalanan mudik dilansir dari laman Parents:

1. Konsultasikan dengan dokter kandungan

Sebelum melaksanakan perjalanan mudik, sebaiknya konsultasikan lebih dulu dengan dokter kandungan.

Dokter Spesialis Kandungan, Kecia Gaither, menyampaikan bahwa baik perjalanan darat maupun udara memiliki resiko tersendiri bagi ibu hamil jika tidak mengonsultasikan dengan penyedia layanan esehatan. Resiko tersebut seperti pendarahan hingga kelahiran prematur saat mudik, karena ibu hamil memiliki faktor resiko tinggi terjadinya penggumpalan darah.

2. Persiapkan kondisi fisik dan mental

Saat hamil kondisi tubuh cenderung lebih mudah lelah, bahkan mental juga tidak stabil. Oleh karena itu, sebelum berangkat mudik, ibu hamil disarankan untuk istirahat cukup dan konsumsi vitamin.

3. Minum air yang cukup

Dehidrasi berkaitan erat dengan kontraksi dalam rahim. Penting bagi ibu hamil untuk konsumsi air sebanyak 8 hingga 12 gelas setiap hari. Menurut American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), konsumsi air yang cukup dapat menyehatkan pencernaan, pembentukan cairan ketuban, dan sirkulasi nutrisi.

4. Bawa obat-obatan

Jika Anda bepergian selama masa kehamilan, pastikan selalu menyediakan obat-obatan, seperti obat mual, obat untuk gangguan saluran pencernaan (diare, perut kembung). Saat perjalanan jauh, Ibu hamil rentan terhadap mabuk perjalanan. Selain itu penting untuk menghindari makanan yang terlalu asam, pedas, dan tidak terjamin kebersihannya.

5. Gunakan sabuk pengaman

Salah satu tips berkendara yang penting adalah mengenakan sabuk pengaman, terutama saat Anda sedang hamil. Menurut The National Highway Traffic Safety Administration, cara untuk mengenakan sabuk pengaman bagi ibu hamil adalah sabuk baju dari leher dan menyilang di dada. Selain itu sabuk pengaman harus terpasang di bagian bawah perut.

6. Tetap lakukan peregangan

Saat menggunakan transportasi pribadi, tidak ada salahnya untuk beristirahat sejenak melakukan perenggangan. Duduk diam terlalu lama bagi ibu hamil dapat menimbulkan komplikasi berbahaya, seperti pembekuan darah pada pembuluh darah atau dikenal dengan trombus vena dalam.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Kesehatan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan & Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Nur Hidayah Perwitasari & Nur Hidayah Perwitasari