tirto.id - Rekomendasi film untuk merayakan Hari Kartini 2022 kali ini akan diisi oleh sederet tayangan tentang perjuangan perempuan. Sebagaimana semangat RA Kartini dalam memperjuangkan pendidikan untuk perempuan di jamannya, terdapat sekumpulan kisah lainnya yang direkam sineas melalui film.
Berikut ini adalah rekomendasi film tentang perjuangan perempuan dalam menegakkan dan merebut hak-haknya untuk memperingati Hari Kartini.
Kartini: Princess of Java
Film Kartini: Princess of Java mengikuti kisah pahlawan wanita Indonesia bernama Kartini. Film ini bercerita tentang Kartini (Dian Sastrowardoyo) yang tumbuh dengan melihat langsung ibunya yang bernama Ngasirah (Christine Hakim) menjadi orang terbuang di rumahnya sendiri.
Hal ini terjadi dikarenakan tidak memiliki darah ningrat dan menjadi seorang pembantu. Sang ayah bernama Raden Sosroningrat (Deddy Sutomo) yang sangat mencintai Kartini tidak berdaya melawan tradisi yang sudah turun temurun.
Sepanjang perjalanan hidupnya, Kartini berjuang untuk menyetarakan hak bagi semua orang baik ningrat ataupun bukan, terutama hak pendidikan untuk perempua.
Bersama kedua saudarinya yang bernama Roekmini (Acha Septriasa) dan Kardinah (Ayushita), Kartini berjuang mendirikan sekolah untuk kaum miskin dan menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua masyarakat Jepara.
Film Kartini: Princess of Java bisa ditonton lewat platform streaming Netflix.
Siti (2014)
Film independen ini disutradai oleh Eddie Cahyono dan pertama kali tayang pada 2014. Siti adalah seorang perempuan penjual peyek jingking di Parangtritis sekaligus pemandu karaoke di malam hari. Ia menjadi pencari nafkah utama di keluargnya setelah si suami lumpuh dalam kecelakaan yang menenggelamkan kapal nelayannya, sekaligus menjebak Siti dalam lilitan utang.Athirah (2016)
Film biopik ini diadaptasi dari novel biografi Hajjah Athirah Kalla, ibu Wapres RI Jusuf Kalla. Athirah berjuang melawan perasaannya demi mempertahankan keutuhan keluarga saat suaminya memutuskan mengawani perempuan lain. Athirah disutradarai Riri Riza dan dibintangi Cut Mini. Christoffer Nelwan, dan Tika Brivani.
7 Hati 7 Cinta 7 Wanita (2010)
Film ini menceritakan kehidupan 7 orang wanita dengan berbagai latar belakang, masalah kehidupan dan percintaannya. Mulai dari hamil di luar nikah, korban selingkuh, ditipu pasangan, pekerjaan sebagai pelacur hingga menderita kelainan seksual. Disutradarai Robert Ertanto, film ini dibintangi Jajang C Noer, Marcella Zalianty, Olga Lydia, dan Happy Salma.
Nyai (2017)
Film ini disutradarai Garin Nugroho yang telah berkarier selama lebih dari dua dekade. Mengambil setting 1920-an, Nyai mengangkat kehidupan perempuan seorang perempuan Jawa bersuamikan Belanda yang tua dan sakit-sakitan. Karya ini merupakan film eksperimental Garin karena menggabungkan film dengan teater yang diambil lewat satu take.
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak atau Marlina the Murderer in Four Acts menceritakan tentang janda Marlina (Marsha Timothy) yang tinggal dengan tenang di Sumba.
Suatu hari, sekawanan tujuh perampok mendatangi rumah Marlina. Mereka mengancam nyawa, harta dan juga kehormatan Marlina dihadapan suaminya yang sudah berbentuk mumi, duduk di pojok ruangan.
Keesokan harinya dalam sebuah perjalanan demi mencari keadilan dan penebusan, Marlina membawa kepala dari bos perampok, Markus (Egi Fedly), yang ia penggal tadi malam.
Marlina kemudian bertemu Novi (Dea Panendra) yang menunggu kelahiran bayinya dan Franz (Yoga Pratama) yang menginginkan kepala Markus kembali. Markus yang tak berkepala juga berjalan menguntit Marlina.
Marlina Si Pembunuh dalam Empat Babak juga bisa ditonton lewat platform streaming Netflix.
Editor: Addi M Idhom