Menuju konten utama

6 Efek Samping Penggunaan Sunscreen yang Perlu Diketahui

Beberapa efek samping penggunaan sunscreen yang harus diwaspadai salah satunya adalah kulit jadi kering dan perih di area yang banyak rambut.

6 Efek Samping Penggunaan Sunscreen yang Perlu Diketahui
Ilustrasi Sunscreen. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Sunscreen adalah produk skincare yang berfungsi melindungi kulit dari bahaya sinar UV matahari. Dengan mengaplikasikan sunscreen sebelum keluar rumah, kulit akan terhindar dari risiko sunburn,munculnya tanda penuaan dini, hingga berbagai jenis penyakit kulit.

Cara kerja sunscreen dalam melindungi kulit tergantung dari kandungan bahan aktifnya. Ada sunscreen yang bekerja dengan menyerap radiasi sinar UV, ada yang menangkal atau memantulkan sinar UV, ada pula sunscreen yang bekerja dengan cara mencegah sinar UV masuk sampai ke lapisan terdalam kulit.

Saat ini ada cukup banyak jenis sunscreen dengan berbagai merek yang beredar di pasaran. Namun, apakah semuanya aman untuk digunakan?

Jawabannya tergantung dari kandungan bahan yang digunakan serta jenis kulit yang Anda miliki. Sama seperti produk skincare lainnya, Anda harus memilih sunscreen yang tepat agar benar-benar cocok dengan kulit Anda. Jika tidak, ada beberapa efek samping yang mungkin terjadi dan justru merusak kesehatan kulit.

6 Efek Samping Sunscreen pada Kulit

Melansir laman Stylecraze, setidaknya ada enam efek samping penggunaan sunscreen yang harus diwaspadai:

1. Reaksi alergi

Beberapa sunscreen mengandung bahan yang bisa memicu reaksi alergi, misalnya parfum dan pengawet. Namun, tidak semua orang mengalami reaksi alergi yang sama. Reaksi alergi yang bisa terjadi pada kulit antara lain:

  • Kulit mengalami iritasi
  • Berubah warna kemerahan
  • Gatal-gatal
  • Sensasi panas/terbakar
  • Muncul bengkak
Jika mengalami gejala alergi seperti di atas, hentikan pemakaian dan cuci muka sampai bersih.

Ke depannya, disarankan memilih sunscreen berlabel hypoallergenic atau sunscreen dengan kandungan zinc oxide yang lebih minim risiko alergi.

Anda juga dianjurkan untuk melakukan patch test pada setiap skincare, termasuk sunscreen. Patch test sendiri adalah cara untuk mengetahui apakah produk skincare tersebut aman atau tidak untuk kulit.

Idealnya, patch test dilakukan oleh ahli dermatologi, tapi Anda juga bisa melakukannya sendiri di rumah. Caranya, oleskan sedikit sunscreen di kulit belakang telinga dan tunggu beberapa saat untuk mengetahui ada atau tidaknya reaksi alergi.

2. Memperparah jerawat

Pemilik kulit acne prone harus pintar-pintar dalam memilih sunscreen yang cocok. Pasalnya ada beberapa jenis sunscreen yang bisa memicu timbulnya jerawat atau justru membuat jerawat semakin parah.

Jika Anda memiliki kulit yang rentan berjerawat, pilih sunscreen berbahan dasar air (water based) yang biasanya berupa gel sehingga ringan di kulit. Selain itu, pilih sunscreen berlabel non-comedogenic, artinya mengandung bahan-bahan yang tidak akan menyumbat pori-pori kulit.

Tips lain yang bisa dicoba adalah memakai moisturizer atau day cream yang sudah mengandung SPF. Jadi Anda tidak perlu memakai sunscreen lagi agar tidak terlalu berat di wajah.

3. Iritasi mata

Berhati-hatilah saat mengaplikasikan sunscreen di dekat area mata. Jika sunscreen tidak sengaja masuk ke mata, hal ini bisa menyebabkan iritasi parah, bahkan mungkin mengakibatkan kebutaan.

Bagi Anda yang mengalami hal ini, segera bilas mata dengan air bersih. Bisa juga memakai cairan steril pencuci mata atau cairan air mata palsu untuk membasuhnya. Jika mata masih terasa tidak nyaman, segera kunjungi dokter untuk mendapat penanganan yang tepat.

4. Meningkatkan risiko kanker payudara

Beberapa jenis sunscreen diketahui mengandung bahan yang bisa mempengaruhi kadar hormon estrogen dalam darah. Efek sampingnya adalah estrogen dapat berubah menjadi katalis dan mempercepat mutasi sel kanker pada payudara.

Mengutip dari Healthy Women, kandungan sunscreen yang berpotensi menyebabkan kanker adalah oxybenzone dan propylparaben.

Oxybenzone sendiri kerap ditemukan pada chemical sunscreen, yaitu jenis tabir surya yang terserap ke dalam kulit. Sedangkan propylparaben adalah bahan kimia bersifat antimikroba yang sering ditambahkan pada produk kecantikan, termasuk sunscreen.

Kedua bahan ini rupanya bersifat xenoestrogen atau meniru sifat hormon estrogen. Karena itu, bahan kimia tersebut sering dianggap sebagai pengganggu hormon dalam tubuh.

Sementara itu, laman Breast Cancer merekomendasikan untuk menghindari pemakaian chemical sunscreen. Disarankan untuk beralih ke physical sunscreen, yaitu jenis tabir surya yang tidak terserap ke tubuh, tapi tetap berada di permukaan kulit layaknya tameng.

Pilih physical sunscreen yang mengandung mineral zinc atau titanium. Mineral ini tidak akan mengganggu hormon dan mampu memantulkan sinar UV dengan baik.

5. Kulit jadi kering dan perih di area yang banyak rambut

Jenis sunscreen tertentu bisa membuat kulit menjadi lebih kering dan muncul sensasi kencang/tertarik. Hal ini dapat menyebabkan rasa perih pada kulit, khususnya yang memiliki rambut lebih lebat. Untuk menghindari rasa perih, disarankan untuk memilih sunscreen berbentuk gel karena lebih ringan di kulit.

6. Muncul nanah pada folikel rambut

Pemakaian sunscreen yang tidak cocok bisa menyebabkan bagian folikel rambut menonjol seperti bernanah. Namun, efek samping yang satu ini termasuk jarang terjadi. Kalaupun Anda mengalami masalah ini, sebaiknya berkonsultasilah dengan ahli dermatologi karena nanah pada folikel rambut belum tentu disebabkan oleh sunscreen.

Baca juga artikel terkait LIFESTYLE atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Gaya hidup
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Nur Hidayah Perwitasari