tirto.id - Keputusan Presiden (Keppres) soal perombakan di tubuh Kementerian BUMN telah ditandatangani. Terdapat enam deputi yang resmi dicopot sementara satu orang lagi masih menunggu proses administrasi.
"SK tadi sudah ditandatangani, sudah oke, hampir semua. Tinggal satu yang belum," kata Staf Khusus Menteri BUMN Arya Sinulingga di kantornya pada Senin (18/11/2019).
Enam deputi yang dicopot antara lain Deputi Bidang Usaha Industri Agro dan Farmasi Wahyu Kuncoro; Deputi Bidang Usaha Energi, Logistik, Kawasan dan Pariwisata Edwin Hidayat Abdullah; Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis dan Media Fajar Harry Sampurno.
Selain itu Deputi Bidang Usaha Konstruksi dan Sarana dan Prasarana Perhubungan Ahmad Bambang; Deputi Bidang Usaha Jasa Keuangan, Jasa Survei dan Konsultan Gatot Trihargo; dan Deputi Bidang Infrastruktur Bisnis, Hambra.
Sementara satu yang masih menunggu proses administrasi ialah Deputi Bidang Restrukturisasi dan Pengembangan Usaha Aloysius Kiik Ro. Arya memastikan Aloysius juga turut akan digantikan.
Arya menjelaskan para mantan deputi itu akan ditempatkan di perusahaan sebagai direksi. Namun detailnya masih harus menunggu rapat umum pemegang saham (RUPS).
Di sisi lain, selama kursi deputi kosong posisi itu akan diisi oleh para pelaksana tugas antara lain wakil menteri dan asisten deputi masing-masing.
Arya menjelaskan perombakan ini adalah bagian dari upaya penyegaran di tubuh Kementerian BUMN. Selain itu, mantan deputi itu juga dianggap berpengalaman dan memahami seluk beluk BUMN sehingga diharapkan mampu mendongkrak kinerja operasional maupun kinerja keuangan perusahaan.
"Bapak-bapak ini kan sudah banyak memberi pengawasan. Artinya mendorong juga perusahan-perusahaan di BUMN selama hampir 5 tahun lebih ya, jadi wajar kalau mereka sangat mumpuni juga untuk kembali ke perusahaan, mudah-mudahan perusahaan yang mereka pegang itu akan semakin baik," kata Arya.
Secara terpisah Fajar Harry Sampurno membenarkan pencopotan terhadap dirinya. Ia menyebut seluruh deputi dan Sekretaris Kementerian BUMN Imam Apriyanto Putro turut dicopot.
"Iya semua deputi dan sesmen," kata dia saat ditemui di kantornya.
Berdasarkan salinan surat yang diterima Fajar, Keppres itu diteken pada 14 November 2019 lalu. Namun salinannya baru diterima hari ini.
Fajar mengaku belum tahu penugasan selanjutnya, tapi dia mengklaim ditawari mengisi BUMN dari 2 klaster.
Penulis: Mohammad Bernie
Editor: Irwan Syambudi