tirto.id - Tes usap (swab) antigen telah dilakukan terhadap sekira 180 ribu lebih pemudik di 149 titik penyekatan menuju Jakarta. Dari jumlah tersebut, didapat 524 orang hasilnya reaktif COVID-19.
Pemudik dari Sumatera, Jawa, dan Bali, yang hendak menuju Jakarta menjadi sasaran program tersebut.
"Data dari 15-22 Mei, sudah kami lakukan mandatori maupun random (tes) sebanyak 180 ribu lebih. Reaktif 524 orang. (Tes) ini sangat efektif (mengetahui status kesehatan pemudik)," kata Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono di Kilometer 34 Tol Cikampek, Senin (24/5/2021).
Sebelumnya, Ketua Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional Airlangga Hartarto mengatakan sekitar 1,5 juta pemudik keluar Jakarta pada saat larangan mudik berlaku. Sekitar 440 ribu orang menuju Sumatera, dan selebihnya ke Jawa.
Guna mengurangi penyebaran virus COVID-19 di periode arus balik, maka pemerintah menerapkan dua jenis metode pemeriksaan yakni random (acak) dan mandatory (wajib).
"Random-Test diterapkan untuk perjalanan dari beberapa provinsi di Pulau Jawa menuju Jakarta, sedangkan Mandatory-Check untuk perjalanan dari Sumatera menuju ke Jawa dan Jakarta, yang diberlakukan mulai 15 Mei 2021," kata Airlangga.
Pemeriksaan wajib, misalnya, berlaku di Pelabuhan Bakauheni dilakukan dengan memastikan para pemudik bebas dari COVID-19 berdasarkan tes PCR, Swab Antigen, maupun GeNose.
Sedangkan pemeriksaan serupa secara acak diberlakukan kepada para pemudik yang dari wilayah Jawa Timur, Jawa Tengah, Daerah Istimewa Yogyakarta, dan Jawa Barat. Pengecekan itu dilakukan di jalan tol maupun jalan nasional.
Penulis: Adi Briantika
Editor: Bayu Septianto