tirto.id - Cuaca panas akhir-akhir ini terjadi hampir disemua wilayah di Indonesia. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui akun twitter resmi humas BMKG, penyebab suhu panas yang ini erat kaitannya dengan gerak semu matahari di selatan Khatulistiwa.
Menurut laman resmi BMKG beberapa daerah di Indonesia hari ini, Rabu (23/10/2019) memiliki cuaca atau suhu udara terpanas di Indonesia, di antaranya:
1. Makassar
Kota di Sulawesi ini diperkirakan memiliki cuaca terpanas pada siang hari dengan suhu 25-36 derajat celcius, dengan kelembapan 45-85 persen.
2. Banjarmasin
Kota di Kalimantan ini diperkirakan mencapai suhu 25-36 derajat celcius, dengan kelembapan 40-85 persen.
3. Palembang
Palembang diperkirakan mencapai suhu 24-36 derajat celcius, dengan kelembapan 35-90 persen.
4. Surabaya
Kota di Jawa Timur ini mencapai suhu 26-35 derajat celcius, dengan kelembapan 40-80 persen.
5. Semarang
Semarang hari ini diperkirakan mencapai suhu 24-35 derajat celcius, dengan kelembapan mencapai 40-85 persen.
Menurut BMKG pada September, matahari berada di sekitar wilayah Khatulistiwa dan akan terus bergerak ke belahan bumi selatan hingga Desember mendatang.
Selain itu atmosfir di wilayah Indonesia bagian selatan selama dua hari ini menurut BMKG juga relatif kering sehingga menghambat pembentukan awan untuk menghalangi panas matahari.
Sehingga Oktober ini posisi semu matahari akan berada di sekitar Sulawesi Selatan, Jawa, Bali, Nusa Tenggara dan beberapa wilayah lain di Indonesia bagian selatan.
Kondisi ini menyebabkan adanya radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi pada wilayah tersebut menjadi lebih banyak dan meingkatkan suhu udara pada siang hari.
BMKG mengatakan kondisi dan potensi suhu terik ini masih akan berlanjut sekitar satu minggu kedepan. Sebab potensi awan yang bisa menghalangi terik matahari masih kecil pertumbuhannya.
Sehingga BMKG menghimbau masyarakat untuk lebih banyak mengkonsumsi air putig agar tidak mengalami dehidrasi. Selain BMKG juga mengimbau masyarakat yang akan keluar ruangan agar menggunakan pakaian yang melindungi kulit.
--------
Data ini akan berubah sewaktu-waktu, Anda bisa meng-update data terbaru melalui laman resmi BMKG.
Editor: Agung DH