Menuju konten utama

48 Kasus Varian Baru COVID-19 N439K Ditemukan di Indonesia

Varian baru COVID-19 kembali ditemukan. Kali ini karakternya disebut lebih kuat tapi dengan kemampuan menyebar kurang cepat. 

48 Kasus Varian Baru COVID-19 N439K Ditemukan di Indonesia
Ilustrasi HL Peta Covid 19 di Indonesia. tirto.id/Lugas

tirto.id - Sebanyak 48 kasus varian baru COVID-19 N439K ditemukan di Indonesia. Data tersebut diunggah ke Global Initiative for Sharing All Influenza Data (GISAID), inisiatif sains global dan sumber utama yang menyediakan akses terbuka ke data genom virus influenza dan Corona yang bertanggung jawab atas pandemi COVID-19, diakses Sabtu (13/3/2021).

Data kasus varian baru ini diunggah sejak 27 Januari hingga terakhir 10 Maret lalu oleh Eijkman Institute, Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Kesehatan, LIPI, dan Fakultas Kedokteram UI.

Informasi mengenai varian N439K ini sebelumya disampaikan oleh Ketua Satgas COVID-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Zubairi Djoerban dalam akun Twitter-nya @ProfesorZubairi, Sabtu.

Zubairi mengatakan varian baru ini muncul pertama kali di Skotlandia. Awalnya varian ini sempat dikira hilang setelah Skotlandia memberlakukan lockdown tetapi belakangan muncul di negara lain seperti Rumania, Swis, Irlandia, Jerman, dan Inggris. Pada November 2020 varian ini dilaporkan sudah menyebar luas.

Varian baru ini diduga mampu mempertahankan kemampuannya untuk tetap menginfeksi manusia dan mampu menghindari kekebalan tubuh manusia.

“Yang paling disorot dari N439K adalah sifatnya yang resisten terhadap antibodi alias tidak mempan. Baik itu antibodi dari tubuh orang yang telah terinfeksi, maupun antibodi yang telah disuntikkan ke tubuh kita,” ucap Zubairi dalam akun Twitter-nya.

Meski lebih resisten, virus ini dilaporkan tidak menyebar secepat B.1.1.7, juga varian baru yang telah muncul di Indonesia dalam enam kasus.

Juru Bicara Kemenkes Siti Nadia Wiweko mengatakan varian baru N439K sudah dilaporkan sejak November 2020 lalu.

Sejauh ini varian tersebut masih diteliti untuk diketahui bagaimana karakteristiknya. “Masih dalam tahap kajian oleh WHO. Temuan itu baru pada tahap laboratorium,” ucap Siti kepada reporter Tirto dalam pesan singkat, Sabtu.

Meski begitu dia memastikan vaksin COVID-19 yang tersedia saat ini “masih efektif terhadap berbagai mutasi virus.”

Ia menyatakan masyarakat tidak perlu panik maupun khawatir. Ia mengatakan disiplin protokol kesehatan tetap menjadi kunci pencegahan yang dapat diandalkan.

Baca juga artikel terkait VARIAN BARU COVID-19 atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Rio Apinino