Menuju konten utama

4 Tahapan Proyek Konstruksi dari Perencanaan Hingga Pelaksanaan

Dalam proyek konstruksi, terdapat empat tahapan yang harus dilalui. Berikut ini penjelasan 4 tahapan proyek konstruksi, dari perencanaan hingga pelaksanaan.

4 Tahapan Proyek Konstruksi dari Perencanaan Hingga Pelaksanaan
Sejumlah pekerja beraktifitas di proyek pembangunan PLTU di Ujungnegoro, Kabupaten Batang, Jawa Tengah, Jumat (16/3/2018). ANTARA FOTO/Harviyan Perdana Putra

tirto.id - Tahapan dalam suatu proyek konstruksi ada empat, mulai dari perencanaan hingga pelaksanaan. Setiap tahapan harus dicermati agar proses pembangunan berjalan lancar.

Tahap pertama adalah perencanaan, yang mencakup penyusunan garis besar proyek yang akan dikerjakan. Setelah itu, proses berlanjut ke tahap desain. Pada tahap ini, mandor dan/atau arsitek akan berdiskusi dan membuat gambar desain bangunan yang akan dibuat.

Setelah perencanaan dan mendesain, tahap berikutnya adalah pengadaan barang. Namun, daftar material yang dibutuhkan dalam proses konstruksi harus dirinci lebih dulu agar rencana anggaran bisa diketahui. Tahap pengadaan juga mencakup pemilihan pelaksana proyek.

Terakhir, tahap pelaksanaan. Pada tahap inilah proses konstruksi dilakukan, mulai dari membuat pondasi, tembok, dan lain sebagainya. Pada saat itu, mandor akan mengawasi proses sesuai waktu, biaya, dan standar atau mutu yang disepakati sebelumnya.

Untuk lebih memahami tahapan proyek konstruksi, berikut ini penjabaran 4 tahapan dari perencanaan hingga pelaksanaan.

Tahap Perencanaan dalam Proyek

Tahap pertama dalam pekerjaan konstruksi adalah perencanaan. Di tahap perencanaan, pekerjaan konstruksi dapat menetapkan garis-garis besar rencana proyek. Berikut ini tahapan perencanaan dalam proyek:

  1. Pemilik proyek merekrut konsultan perencana atau Manajemen Konstruksi (MK). Tugas MK adalah membuat Term of Reference (TOR) dan rencana program, terutama yang mencakup teknis ekonomis; melakukan survei lahan dan kawasan proyek; serta evaluasi kerja selama proses berlangsung.
  2. Membuat rancangan kasar tentang estimasi biaya yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek.
  3. Memperkiraan manfaat yang diperoleh, baik secara ekonomis maupun sosial, apabila proyek dijalankan.
  4. Membuat analisis seputar kelayakan proyek, baik dari segi ekonomis maupun finansial.
  5. Menganalisis pengaruh lingkungan yang akan terjadi apabila proyek dijalankan.
  6. Melakukan pengarahan (briefing) kepada pemilik proyek, menguraikan tujuan pelaksanaan, serta besaran dana yang dibutuhkan. Konsultan selanjutnya dapat menafsirkan keinginan pemilik proyek dengan akurat.

Tahap Desain atau Perancangan (Design)

Tahap kedua dalam proyek konstruksi adalah desain atau perancangan. Tahap desain terbagi lagi ke dalam tiga tahapan, meliputi:

1. Tahap pra-desain (preliminary design)

Tahap pra-desain mempertimbangkan beberapa hal, mulai kriteria dan skematik desain, proses diagram blok plan, rencana tapak, potongan, denah, gambar situasi tata ruang, hingga estimasi biaya.

2. Tahap pengambangan desain (design development)

Tahap pengambangan desain atau desain rincian (detailed design) merupakan tahap lanjutan atau pengembangan dari pra-desain. Di tahap ini, desain disusun dengan perhitungan lebih rinci. Beberapa langkah dalam tahap kedua ini sebagai berikut:

  • Perhitungan sangat mendetail baik secara struktural maupun nonstruktural.
  • Gambar-gambar sangat mendetail mulai gambar arsitektur, elektrikal, susunan, hingga mekanal.
  • Garis besar (outline specification).
  • Estimasi biaya konstruksi rinci.
3. Tahap desain akhir dan penyiapan dokumen pelaksanaan

Tahap perencanaan akhir serta persiapan tahap pelelangan mencakup beberapa rincian sebagai berikut:

  • Gambaran-gambaran detail semua elemen pekerjaan.
  • Detail spesifikasi.
  • Daftar volume (bill of quantity).
  • Perkiraan biaya konstruksi rinci.
  • Syarat-syarat umum administrasi serta aturan umum (dokumen lelang).

Tahap Pengadaan atau Pelelangan (Procurement/Tender)

Tahap pengadaan bertujuan memilih kontraktor dan subkontraktor, sebagai pelaksana konstruksi di lapangan. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam tahap pengadaan sebagai berikut:

1. Prakualifikasi

Tahap prakualifikasi salah satunya mencari kontraktor yang layak berpartisipasi dalam proyek. Pemilihannya biasanya melalui pelelangan.

Indikator kelayakan saat mencari kontraktor salah satunya adalah pengalaman dan kompetensi, baik dari sumber daya keuangan, manajerial, maupun fisik tenaga kerja.

2. Dokumen kontrak

Dokumen kontrak adalah dokumen resmi yang memaparkan tugas serta tanggung jawab semua pihak yang ikut berpartisipasi dalam proyek. Dokumen ini terbit setelah jalinan kerja sama seluruh pihak disepakati.

Tahap Pelaksanaan (Construction)

Tahap terakhir dalam proyek konstruksi adalah pelaksanaan. Tujuannya adalah merealisasikan bangunan yang diinginkan sesuai dengan perencanaan dan desain yang disepakati di awal.

Dalam tahap pelaksanaan proyek konstruksi juga ada subtahap lain meliputi perencanaan, koordinasi, dan pengawasan lapangan.

Dalam mengerjakan konstruksi bangunan, kontraktor harus membuat gambar teknis bangunan yang sesuai dengan kondisi bangunan di lapangan. Selain itu, ada tiga target yang harus dicapai, yakni:

  • Kualitas bangunan minimal harus sama dengan spesifikasi awal.
  • Waktu penyelesaiannya minimal harus sama, sesuai rumusan awal yang disepakati.
  • Biaya yang dikeluarkan setidaknya sama dengan rancangan anggaran yang ditetapkan di awal.
  • Penyerahan pertama, masa pemeliharaan, dan penyerahan juga harus sesuai dengan rencana awal.

Baca juga artikel terkait KONSTRUKSI BANGUNAN atau tulisan lainnya dari Syamsul Dwi Maarif

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Syamsul Dwi Maarif
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Fadli Nasrudin