tirto.id - Banjir di sejumlah lokasi di Jabodetabek pada Rabu, 1 Januari 2020 bikin bimbang pengendara sepeda motor: cari rute alternatif atau terpaksa menerjang genangan air.
Bila memilih opsi kedua, maka ada risiko kendaraan menjadi bermasalah. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan agar risiko-risiko tersebut dapat diminimalisir.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan adalah potensi rusaknya sepeda motor karena kemasukan air. Untuk itu, sebelum mengambil risiko tersebut ada baiknya beberapa hal berikut:
1. Ketinggian Air Jangan Mengenai Busi
Saat melewati lokasi banjir, perhatikan ketinggian air jangan sampai mencapai busi pada motor. Air yang masuk dapat menyebabkan pengapian mesin tidak bekerja.
"Busi yang kemasukan air menyebabkan menutupnya saluran udara yang ada di busi, sehingga diperlukan peran pelumas untuk dapat mengeringkan air yang ada di dalam busi tersebut," kata Marketing Manager Rexco, Tomy Tambrani dikutip Antara.
2. Matikan Mesin
Apabila terlanjur menerobos banjir, lebih baik matikan mesin sepeda motor. Jangan paksakan mesin motor bekerja di dalam air, karena jika air masuk saat suhu ruang bakar tinggi akan menyebabkan kerusakan piston sepeda motor.
3. Pasang Selang
Bagi mereka yang biasa melintasi rute banjir, ada baiknya membawa selang seukuran lubang knalpot motor. Selang tersebut bisa dipasang dengan menghadap ke atas guna mengurangi potensi air masuk melalui lubang pembuangan emisi.
4. Perhatikan Kondisi Busi
Saat musim hujan, berikan perhatian untuk busi. Lapisi busi dengan gemuk atau grease karena kandungan minyaknya dapat melindungi busi dan meminimalisasi air masuk ke area pengapian.
Apabila busi terlanjur kemasukan air, maka semprotlah dengan pelumas ke kepala businya supaya airnya cepat kering.
Sementara, banjir di hari pertama tahun 2020 juga bikin pusing para pemilik sepeda motor yang kendaraannya terendam air.
Belasan motor mati akibat pengemudinya nekat melewati kawasan Cawang, Jakarta Timur, yang terendam air dengan ketinggian sekitar 50 sentimeter.
"Tadinya saya pikir masih bisa, malah mati di tengah jalan. Nanti saya coba nyalakan lagi ke tempat yang agak kering," ujar Rizal dikutip Antara.
Perlukah pemilik sepeda motor melakukan servis besar jika kendaraannya terendam seperti itu?
Eko Sujatmiko, pemilik bengkel Kevin Berkah di kawasan Cibubur, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengatakan bahwa motor yang terendam air sebenarnya tidak memerlukan servis besar.
"Asal tidak nekat dihidupkan, motor tidak usah servis besar. Cukup dibawa ke bengkel terdekat kemudian kuras oli mesin, bersihkan busi, dan pastikan tidak ada kabel konslet," kata Eko Sujatmiko yang biasa dipanggil Miko dikutip Antara.
Editor: Antara & Agung DH