tirto.id - Autisme adalah gangguan perkembangan saraf yang kompleks. Beberapa ahli menyebutnya sebagai Spektrum Autisme atau Autistic Spectrum Disorder (ASD).
Menurut laman Sehat Negeriku Kementerian Kesehatan, ASD meliputi berbagai ketidakmampuan dalam berbagai bidang, seperti kemampuan komunikasi sosial, kemampuan motorik kasar, motorik halus, serta tidak mampu berinteraksi sosial. Akibatnya, penderita ASD seolah-olah hidup dalam dunianya sendiri.
Satu hal penting yang perlu diketahui adalah, autisme bukanlah penyakit. Autisme merupakan kondisi di mana otak bekerja dengan cara berbeda dari otak orang lain.
Berdasarkan data dari WHO, gangguan perkembangan ini terjadi pada 1 dari 160 anak di seluruh dunia.
Namun, hingga saat ini, Indonesia belum memiliki data yang pasti mengenai jumlah penderita autisme.
Gejala Autisme pada Anak Perempuan
Dilansir Healthline, ASD lebih sering diidentifikasi pada pria dibandingkan perempuan. Banyak perempuan yang bisa jadi tidak tahu kalau mereka mengalami gangguan autisme sampai mereka dewasa.
Padahal perempuan ternyata lebih banyak memendam gejala-gejala autisme itu, dan menyembunyikannya dari dunia luar.
Hal ini mengakibatkan, banyak perempuan dengan autisme, tidak mendapatkan support system yang tepat.
Autisme dapat didiagnosa sejak usia tiga hingga tujuh tahun. Namun dalam banyak kasus, orang tua atau si pengasuh anak bisa mencermati berbagai gangguan perkembangan sosial anak mereka, sebelum anak itu berusia 18 bulan.
Pada anak perempuan, gejala autisme terkadang berbeda dari gejala autisme pada anak laki-laki, dan pada banyak kasus, gejala autisme pada anak perempuan akan lebih sulit dikenali, dibandingkan pada anak laki-laki.
Beberapa gejala autisme pada anak perempuan, seperti dilansir dari situs NHS adalah:
- Menyembunyikan beberapa tanda autisme dengan meniru cara anak lain berperilaku dan bagaimana anak lain bermain
- Menarik diri dalam situasi yang mereka anggap sulit
- Menampakkan kepada orang lain bahwa ia lebih baik dalam mengatasi situasi sosial
- Menunjukkan lebih sedikit tanda-tanda perilaku berulang
Cara Pencegahan Autisme
Menurut Mayo Clinic, tidak ada cara yang bisa dilakukan untuk mencegah gangguan spektrum autisme atau ASD.
Namun, orang tua dapat mengambil berbagai alternatif pengobatan, serta berbagai terapi, agar dapat mengontrol berbagai gejala ASD yang mungkin muncul.
Orang tua dapat membawa anak mereka ke para profesional yang dapat memberikan diagnosis dan intervensi sedini mungkin.
Diagnosis dan intervensi dini yang diberikan oleh para profesional, seperti dokter atau para ahli, akan sangat membantu untuk meningkatkan perilaku, keterampilan, dan perkembangan bahasa dari anak yang mengalami ASD.
Intervensi dini pada anak atau orang dewasa yang memiliki ASD akan sangat membantu pada usia berapa pun.
Meskipun, intervensi dini pada anak-anak biasanya tidak akan mengatasi gejala gangguan spektrum autisme atau ASD.
Namun, dengan intervensi dini itu, anak-anak mungkin akan belajar dan melatih diri mereka untuk berfungsi dengan baik di masyarakat.
Penulis: Lucia Dianawuri
Editor: Dhita Koesno