tirto.id - Tugas opini Sumpah Pemuda untuk mading ada kalanya diberikan guru kepada siswa saat peringatan Hari Sumpah Pemuda. Adapun kumpulan contoh opini mading Sumpah Pemuda tersedia dalam artikel ini.
Hari Sumpah Pemuda diperingati setiap 28 Oktober. Saat memperingatinya, seluruh rakyat Indonesia akan diingatkan kembali untuk menyelami makna persatuan bangsa.
Sumpah Pemuda merupakan ikrar yang dicetuskan dalam Kongres Pemuda II di Jakarta pada 28 Oktober 1928. Perwakilan pemuda dari berbagai wilayah di Nusantara berkumpul untuk menemukan solusi dalam merebut kemerdekaan.
Kumpulan Contoh Opini Sumpah Pemuda untuk Mading
Opini adalah pendapat, pikiran, atau pendirian dari seseorang atas sebuah hal. Penyampaian opini menunjukkan bahwa seseorang memiliki sudut pandangnya sendiri dalam melihat dan memahami suatu hal yang sedang dibicarakannya.
Dalam opini Sumpah Pemuda, ada banyak sudut pandang yang bisa dikupas. Melalui contoh opini berikut, dibahas mengenai Sumpah Pemuda dikaitkan dengan impian besar untuk Indonesia di masa sekarang, serta mengupayakan persatuan berbekal kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Berikut ini kumpulan contoh opini dengan tema Sumpah Pemuda yang kreatif untuk mading.
1. Contoh Opini Mading Sumpah Pemuda
Peringatan Sumpah Pemuda seperti kehilangan makna dan penghormatan yang semestinya seiring berjalannya waktu. Kegiatannya kurang meriah dibandingkan dengan Hari Kemerdekaan. Menyebabkan antusiasme dan rasa nasionalisme kaum muda mulai menurun.
Kaum muda bisa menerapkan nilai-nilai Sumpah Pemuda dalam kehidupan sehari-hari untuk memaknai peringatan Sumpah Pemuda. Di antaranya dengan saling menghormati dan menghargai keberagaman suku, agama, dan ras. Hal ini dapat dilakukan dengan tindakan sederhana. Misalnya, menolong sesama tanpa memandang latar belakang.
Sementara cara untuk menunjukkan cinta terhadap Tanah Air ialah dengan menggunakan produk buatan anak bangsa. Dengan cara ini masyarakat tidak hanya menunjukkan rasa bangga sebagai bangsa Indonesia, tetapi juga membantu meningkatkan perekonomian nasional.
Menyebarkan energi positif melalui media sosial di era digital juga sangat penting. Menghindari penyebaran berita hoaks dan menyebarkan pesan positif, masyarakat bisa memperkuat solidaritas dan persatuan bangsa.
Lain itu, penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar juga penting untuk mempertahankan identitas nasional. Hal ini dilakukan terutama di tengah maraknya penggunaan bahasa asing dan bahasa gaul di kalangan generasi muda.
2. Contoh Teks Editorial Sumpah Pemuda untuk Mading
Hari Sumpah Pemuda merupakan momentum bersejarah bagi bangsa Indonesia. Para pemuda dari berbagai organisasi dan latar belakang berkumpul dalam Kongres Pemuda di Jakarta pada 1928. Mereka bersumpah untuk bersatu dalam semangat nasionalisme demi kemerdekaan Indonesia.
Adapun kongres tersebut menekankan pentingnya persatuan untuk mencegah perpecahan di tengah keberagaman bangsa. Salah satu komitmennya ialah penggunaan bahasa Indonesia sebagai alat pemersatu.
Sumpah Pemuda menjadi pendorong bagi kaum muda untuk melawan kolonialisme. Tekadnya untuk mewujudkan Indonesia merdeka menjadi inspirasi bagi generasi muda saat itu.
Diharapkan generasi sekarang dapat mengambil inspirasi semangat Sumpah Pemuda untuk mencapai visi Indonesia Emas pada tahun 2045, yakni seratus tahun kemerdekaan Indonesia.
Meski begitu, banyak tantangan yang harus dihadapi, seperti akses pendidikan berkualitas, ketidaksetaraan sosial, perubahan di dunia kerja akibat era digital, dan krisis lingkungan. Keterampilan yang relevan dan mampu beradaptasi dalam menghadapi perubahan global perlu menjadi bekal pemuda sejak dini.
Pemuda perlu terlibat dalam proses politik dan turut serta dalam memerangi korupsi. Pemuda juga perlu memperhatikan tantangan kesehatan fisik dan mental, serta ancaman geopolitik global untuk menjaga kedaulatan dan stabilitas Indonesia di masa depan.
3. Contoh Opini Sumpah Pemuda untuk Mading
Kemajuan teknologi informasi dan komunikasi merupakan aset yang dapat digunakan untuk mengeratkan persatuan dan kesatuan bangsa. Jika kembali ke masa lalu, perjuangan untuk merebut kemerdekaan Indonesia dilakukan dengan susah payah. Komunikasi antar elemen pejuang belum semudah sekarang.
Meski begitu, ada peristiwa yang patut dibanggakan di tengah keterbatasan sarana informasi dan komunikasi masa lalu, yaitu terwujudnya ikrar Sumpah Pemuda melalui Kongres Pemuda II di Jakarta.
Kongres yang berlangsung pada 28 Oktober 1928 tersebut telah menghasilkan ikrar yang mempersatukan Nusantara. Isi ikrarnya seperti berikut:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia;
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia;
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Kongres ini diikuti perwakilan pemuda dari berbagai penjuru Nusantara. Mereka hadir di satu tempat untuk bersama-sama memikirkan nasib bangsa yang mengenaskan akibat penjajah. Sejak saat itu pula, perjuangan untuk merebut kemerdekaan menjadi terarah karena memiliki tujuan sama, demi kebaikan bangsa Indonesia.
Jika ditarik ke masa kini, upaya untuk mempersatukan bangsa Indonesia seharusnya lebih mudah. Batas-batas kewilayahan bisa diatasi dengan perangkat komunikasi seperti ponsel, televisi, internet, dan sebagainya.
Artinya, berbekal perangkat informasi dan komunikasi, dapat dipakai untuk mengupayakan persatuan dan kesatuan bangsa demi mewujudkan impian selanjutnya yang hendak dicapai.
Tugas para pemuda sekarang yaitu mempergunakan semua fasilitas itu dengan lebih bijak. Manfaatkan semua kemajuan teknologi untuk tujuan yang mulia, demi masa depan Indonesia yang lebih baik.
4. Contoh Opini dengan Tema Sumpah Pemuda untuk Mading
Peristiwa Kongres Pemuda II pada 28 Oktober 1928 yang melahirkan Sumpah Pemuda, telah mengubah arah perjuangan lebih terarah. Perjuangan yang bersifat kedaerahan hingga perbedaan yang mencuat sebagai imbas keberagaman di Nusantara, mulai bisa disatukan.
Saat itu para pemuda sepakat untuk menyeru pada tiga sumpah yang menyatukan mereka di tengah perbedaan yang ada. Mereka mengikrarkan Sumpah Pemuda yang berbunyi:
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku bertumpah darah yang satu, tanah air Indonesia;
- Kami putra dan putri Indonesia, mengaku berbangsa yang satu, bangsa Indonesia;
- Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, bahasa Indonesia.
Semangat persatuan dan kesatuan era modern seperti saat ini agaknya mulai luntur. Keegoisan hingga bangga terhadap kelompok telah memicu perpecahan. Contohnya masih banyak ditemui para pemuda yang melakukan tawuran gara-gara persoalan.
Para pemuda modern bisa jadi kehilangan arah menuju persatuan bangsa karena ketiadaan tujuan besar.
Mereka perlu dirangkul untuk bersama-sama mewujudkan sebuah impian yang akan dibangun demi kemajuan Indonesia. Ini menjadi pekerjaan rumah kita untuk merealisasikan impian, tahap demi tahap, agar masa depan negeri ini dapat diserahkan kepada para pemuda harapan bangsa.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Nur Hidayah Perwitasari
Penyelaras: Ibnu Azis