tirto.id - Sebanyak 324 calon tenaga bidang kesehatan asal Indonesia akan menjalani pelatihan bahasa di Jepang selama enam bulan sambil bekerja di sejumlah rumah sakit dan panti lansia.
Duta Besar Jepang untuk Indonesia Masafumi Ishii di Kedutaan Besar pada Senin (12/6/2017) menyampaikan bahwa tenaga kerja bidang kesehatan itu terdiri dari 29 perawat dan 295 pengasuh.
Ishii menjelaskan, meskipun para pekerja kesehatan ini telah dibekali pelatihan bahasa Jepang di Indonesia selama enam bulan, mereka tetap akan menjalani program persamaan bahasa.
"Program penerimaan tenaga keperawatan ini telah memasuki tahun ke-10 dan tahun ini jumlah peserta telah mengalami peningkatan cukup pesat dibanding tahun lalu dari 279 menjadi 324 pekerja," kata Dubes Ishii di depan ratusan perawat dan pengasuh yang didatangkan dari berbagai daerah di Indonesia itu.
Ia menambahkan saat ini lebih dari 1.000 tenaga keperawatan asal Indonesia telah bekerja untuk sejumlah rumah sakit dan panti lansia di Jepang.
Ishii mengatakan Pemerintah Jepang akan terus memperbaiki sistem penerimaan tenaga kesehatan asal Indonesia dengan bekerja sama dengan otoritas setempat.
"Saya harap para peserta tahun ini dapat menjaga kesehatan, beradaptasi dengan kehidupan masyarakat Jepang, dan sukses di ujian nasional kelak," katanya.
Dilaporkan Antara, pelepasan calon perawat dan pengasuh asal Indonesia ini juga dihadiri perwakilan dari Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) dan Kementerian Kesehatan.
Menanggapi hal itu, Deputi Penempatan BNP2TKI Agusdin Subiantoro menyambut baik komitmen Pemerintah Jepang terhadap pemberdayaan dan peningkatan mutu tenaga keperawatan asal Indonesia.
"Pemerintah terus memastikan ada perbaikan secara berkala terhadap kualitas tenaga keperawatan yang dikirim ke Jepang, sehingga harapannya akan ada umpan balik (feedback) yang baik sehingga jumlah pekerja yang dikirim akan terus bertambah tiap tahunnya," kata Agusdin.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto