Menuju konten utama

3:10 to Yuma, Film Soal Garis Tipis Baik dan Jahat

3:10 to Yuma bercerita tentang Dan Evans, seorang kepala keluarga dengan dua anak yang bekerja sebagai peternak sapi.

3:10 to Yuma, Film Soal Garis Tipis Baik dan Jahat
310 to Yuma. wikimedia commons/fair use

tirto.id - Tidak ada garis tebal yang membedakan jahat dan baik. Orang bisa sangat jahat dalam satu sisi, tapi memiliki kebaikan di sisi lain. Tidak ada hitam dan putih untuk manusia, selalu ada sisi abu-abu.

Hal itu pula yang tergambar dalam film 3:10 to Yuma. Bercerita tentang Dan Evans (Christian Bale), seorang kepala keluarga dengan dua anak.

Sinopsis 3:10 to Yuma

Dan Evans adalah mantan tentara yang kehilangan salah satu kakinya saat perang. Untuk menyambung hidup, Evans menjadi peternak sapi.

Sayangnya beberapa kemalangan menghampirinya. Musim semi yang tak kunjung datang membuatnya harus berutang.

Dia perlu membeli makanan serta pakan dan air untuk sapi. Utangnya yang menumpuk membuat tanahnya terancam hilang sebagai tebusan.

Suatu ketika, Evans dan dua anaknya melihat aksi perampokan dari kelompok pimpinan Ben Wade (Russell Crowe).

Perampok yang telah melakukan aksi beruntun sebanyak 22 kali ini bersenjata lengkap. Mereka membantai banyak orang dan hanya menyisakan satu orang selamat.

Evans menyelamatkan korban selamat dan membawanya ke kota terdekat Brisbee untuk mendapat pengobatan.

Rombongan kereta kuda yang Wade rampok memang akan menuju Brisbee, dengan harapan tanpa perampokan tentunya.

Setelah para perampok membagi uang hasil rampasan, mereka berpencar. Pemilik uang kemudian menangkap Wade di Brisbee.

Wade akan mendapat hukuman di penjara Yuma. Pemilik uang akan membawa Wade menuju stasiun kereta Contention dan naik kereta pukul 3:10 pagi menuju Yuma.

Wade merupakan perampok yang berbahaya. Perlu pengawal yang handal untuk menjaganya. Evans mengajukan diri dengan meminta bayaran 200 dolar AS.

Dia ingin bisa melunasi hutang. Pengawalan ini bukan hal yang mudah. Walaupun terborgol, Wade merupakan petarung hebat.

Belum lagi komplotan Wade yang akan datang menyelamatkannya. Dalam perjalanan menuju Contention, serangan dari suku Indian atau musuh Wade lain juga berpotensi merugikan.

3:10 to Yuma meruapakan adaptasi cerita pendek karya Elmore Leonard tahun 1953. Sebelum film versi sutradra James Mangoldm ini rilis tahun 2007, cerita pendek ini juga telah difilmkan pada tahun 1957.

Garis Tipis Baik dan Jahat

Garis tipis antara baik dan jahat dalam film sudah terlihat dari karakter. Wade yang berperan sebagai pemimpin perampok tentu representasi kejahatan.

Dia bisa membunuh orang tanpa perasaan bersalah, termasuk rekannya sendiri. Belum lagi pekerjaannya sebagai perampok.

Di sisi lain, dia merupakan orang yang adil dalam pembagian keuntungan. Bahkan dia juga membayar kerugian pihak lain akibat ulahnya.

Wade juga merupakan orang yang menyukai seni serta menghormati perempuan. Pada perjalanan menuju Contention misalnya, sebelum dia melempar salah satu pengawal ke jurang, dia berkata, “Bahkan orang jahat juga mencintai ibunya.”

Kebiasan baik dan jahat ini semakin terlihat saat Wade memutuskan untuk membantu Evans. Dia membantu Evans untuk memenuhi keinginannya terbesarnya.

Sementara karakter protagonis Evans, kesan yang terlihat bahwa dia orang yang bertanggungjawab pada keluarga.

Dia bekerja keras walaupun keadaannya tidak begitu baik. Itu satu hal. Evans yang mengambil keputusan berhutang tanpa meminta persetujuan istrinya merupakan hal lain.

Dia menganggap orang lain di keluarganya sebagai objek yang tidak memiliki suara dalam keputusan.

Dalam beberapa hal, Evans sering mengalah. Dia ingin mengutamakan keselamatan keluarga daripada harga diri.

Dari salah satu sudut pandang, mungkin itu benar. Di sisi lain, kelakuan Evans tersebut membuat anaknya meremehkan sang ayah dan hanya diam pada kejahatan.

Garis tipis antara baik dan jahat juga terlihat dalam penempatan Alkitab dalam film. Banyak bahasan tentang Alkitab (yang mungkin representasi agama secara garis besar) sepanjang cerita.

Asumsi orang yang membaca dan mengamalkan isi Alkitab merupakan hal baik. Namun tetap saja ada garis yang membuat hal ini bisa diperdebatkan.

Kala itu, Wade membunuh temannya sendiri. Saat ada orang yang mempermasalahkan kelakuannya, Wade menjawab dengan salah satu isi Alkitab, tepatnya Amsal 13 ayat 3.

“Siapa menjaga mulutnya, memelihara nyawanya. Siapa yang lebar bibir, akan ditimpa kebinasaan.”

Setelah berbicara hal itu, Wade mengungkapkan alasan dia membunuh rekannya sendiri. Membaca dan mengamalkan kitab agama dianggap hal baik, namun tentu ada potensi penyelewengan makna. Ayat yang Wade baca sebagai pembenaran kelakuannya.

Dia menggunakan ayat untuk kepentingan pribadi, terutama untuk mengancam agar temannya tidak banyak bicara dan cukup diam.

Ketidakselarasan antara penganut agama dan pengamalan juga terlihat pada kakarter Byron McElroy (Peter Fonda), salah satu anggota yang mangawal Wade ke Contention.

Dia merupakan orang yang alim. Tidak ada buku lain yang dia baca selain Al-Kitab. Namun sejak bergabung dengan pemerintah dan mendapat tugas untuk pembebasan lahan pembangunan rel kereta, dia kemudian berubah.

McElroy membantai lebih dari 30 orang Indian, termasuk anak-anak dan perempuan. Orang Indian yang dia bunuh menolak berikan lahannya untuk poryek kereta api.

Mungkin ada pembenaran bahwa McElroy menjalankan tugas negara dan mementingkan kepentingan publik yang lebih besar (proyek kereta). Namun membunuh orang tak bersalah tidak ada pembenaran dalam agama. Mengambil beberapa ayat untuk kepentingan pribadi sudah terjadi sejak dahulu.

Uang Sebagai Garis Tipis

Hal lain yang membuat garis tipis antara baik dan jahat adalah uang--landasan utama cerita film ini. Evans mau menjadi pengawal perjalanan karena butuh uang. Wade melakukan perampokan juga untuk uang.

Orang jahat atau baik dalam film ini sama-sama terperangkap oleh keinginan akan uang. Sebenarnya tidak begitu berbeda antara orang yang bekerja menjadi pengawal dan anak buah perampok. Landasan keputusan hidup berdasarkan uang.

Dalam film ini, uang juga menjadi hal yang bisa mengubah kepribadian. Pada momen komplotan Evans terperangkap di hotel oleh kawanan Wade misalnya, terlihat bahwa uang menjadi penentu keberpihakan. Ada uang ada bantuan. Tidak ada kuasa akan diri sendiri, yang ada ialah uang yang menguasai.

Film berdurasi dua jam ini menyenangkan. Saat kita istirahat dari pertempuran antar senjata yang menegangkan, kita akan mendapatkan pendalaman karakter melalui percakapan antara karakter.

Saat istirahat dari pertempuran dan pendalaman karakter, kita akan tersaji oleh kritik sosial, seperti tentang suku Indian dan buruh China. Tapi kata “menyenangkan” di sini juga sejenis garis tipis, bisa baik bisa buruk, tergantung dari sudut pandangnya.

Untuk menyaksikan film ini bisa Anda kunjungi Mola TV.

Baca juga artikel terkait HIBURAN atau tulisan lainnya dari Sirojul Khafid

tirto.id - Film
Kontributor: Sirojul Khafid
Penulis: Sirojul Khafid
Editor: Yandri Daniel Damaledo