Menuju konten utama

278 Pemeriksaan Sekuens dalam Sepekan, 249 Kasus Varian Delta

Dalam periode 11-18 September 2021 terdapat penambahan pemeriksaan 278 sekuens, 249 di antaranya terkonfirmasi sebagai varian delta.

278 Pemeriksaan Sekuens dalam Sepekan, 249 Kasus Varian Delta
Ilustrasi Virus Corona. foto/Istockphoto

tirto.id - Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan pada 20 September 2021 mengeluarkan laporan terbaru penyebaran varian COVID-19. Berdasarkan data per 18 September 2021 terjadi peningkatan temuan sebanyak 249 kasus dibandingkan pekan sebelumnya yakni per 11 September 2021.

Dalam laporan yang diunggah di laman resmi Balitbangkes, pada 11 September 2021 total ada 6.161 sekuens yang diperiksa. Sepekan berikutnya per 18 September 2021 ada 6.439. Artinya dalam sepekan terhadap peningkatan atau pemeriksaan 278 sekuens.

Berdasarkan pemeriksaan tersebut per 18 September 2021 total varian Delta yang ditemukan sebanyak 2.720. Jumlah tersebut meningkat dari 11 September 2021 yang hanya 2.558 varian delta. Ada selisih 249, artinya selisih itu merupakan varian jumlah varian delta yang ditemukan dalam sepekan.

Sehingga jika dihitung, dari 278 sekuens yang diperiksa selama sepekan, 89 persen di antaranya merupakan varian delta atau varian B.1.621 yang pertama kali ditemukan di India tersebut. Varian delta merupakan satu dari empat varian yang dinyatakan sebagai variant of concern (VOC).

Selain varian Delta yang menjadi varian terbanyak, dari 6.439 sekuens yang diperiksa ditemukan dua VOC lainnya yakni 65 kasus varian Alpha dan 22 varian Beta. Kedua temuan varian ini tak berubah jika dibandingkan dengan laporan sepekan sebelumnya.

Berikut masing-masing sebaran varian Beta yakni di DKI Jakarta 12 kasus, Jawa Barat 7 kasus; Jatim 2 kasus; dan Bali 1 kasus. Secara keseluruhan terjadi peningkatan 5 kasus varian beta dalam sepekan.

Untuk varian Alpha per 18 September 2021 2021 Balitbangkes melaporkan 65 kasus yang menyebar di 11 provinsi di antaranya Sumatra Utara 2 kasus; Riau 1 kasus; Kepulauan Riau 7 kasus; Sumatera Selatan 1 kasus; Lampung 1 kasus.

Kemudian DKI Jakarta menjadi yang terbanyak dengan 37 kasus; sisanya Jawa Barat 11 kasus; Jawa Timur 2 kasus; Jawa Tengah, Kalimantan Selatan dan Bali masing-masing 1 kasus.

Sementara itu, berikut adalah sebaran 2.720 kasus varian Delta di 33 provinsi di Indonesia hingga 18 September 2021:

  1. Aceh: 53 kasus
  2. Sumatera Utara: 86 kasus
  3. Riau: 30 kasus
  4. Sumatera Barat: 75 kasus
  5. Kepulauan Riau: 7 kasus
  6. Jambi: 13 kasus
  7. Bengkulu: 8 kasus
  8. Sumatera Selatan: 9 kasus
  9. Kepulauan Bangka Belitung: 42 kasus
  10. Lampung: 6 kasus
  11. DKI Jakarta: 831 kasus
  12. Banten: 28 kasus
  13. Jawa Barat: 434 kasus
  14. Jawa Tengah: 198 kasus
  15. D.I Yogyakarta: 20 kasus
  16. Jawa Timur: 49 kasus
  17. Bali: 33 kasus
  18. NTB: 64 kasus
  19. NTT: 102 kasus
  20. Kalimantan Barat: 28 kasus
  21. Kalimantan Tengah: 3 kasus
  22. Kalimantan Selatan: 33 kasus
  23. Sulawesi Selatan: 19 kasus
  24. Kalimantan Utara: 59 kasus
  25. Kalimantan Timur: 299 kasus
  26. Sulawesi Tengah: 42 kasus
  27. Sulawesi Tenggara: 20 kasus
  28. Gorontalo: 1 kasus
  29. Sulawesi Utara: 27 kasus
  30. Maluku Utara: 43 kasus
  31. Maluku: 9 kasus
  32. Papua Barat: 15 kasus
  33. Papua: 12 kasus

Baca juga artikel terkait COVID-19 VARIAN DELTA atau tulisan lainnya dari Irwan Syambudi

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Irwan Syambudi
Penulis: Irwan Syambudi
Editor: Restu Diantina Putri