tirto.id - Berbagi pantun menjadi salah satu hal yang dapat digunakan untuk merayakan Hari Sumpah Pemuda. Pantun dapat diselipkan di dalam sambutan, caption, dan sebagainya. Berikut ini sejumlah contoh pantun untuk peringatan Hari Sumpah Pemuda 2024.
Hari Sumpah Pemuda akan kembali diperingati di Indonesia pada Senin, 28 Oktober 2024 mendatang. Berkaitan peringatan itu, Menteri Pemuda dan Olahraga Republik Indonesia, Dito Ariotedjo telah meluncurkan tema Hari Sumpah Pemuda 2024.
Hari Sumpah Pemuda 2024 membawa tema berjudul "Maju Bersama Indonesia Raya". Tema ini mengajak para pemuda Indonesia saling bersinergi dan berkolaborasi membentuk kekuatan pendorong untuk mengantarkan bangsa ke puncak kejayaan global.
Contoh Pantun Sumpah Pemuda
Menyambut Hari Sumpah Pemuda 2024, para pemuda dapat melakukan berbagai hal bermanfaat untuk merayakannya.
Salah satu hal yang dapat dilakukan adalah membuat pantun untuk disisipkan dalam caption sosial media, sambutan, hingga poster. Berikut ini beberapa contoh pantun yang cocok untuk Hari Sumpah Pemuda 2024:
Jawa Tengah ada Wonogiri,
Jawa Timur ada Kediri.
Pemuda Indonesia bersinergi,
Indonesia emas sebentar lagi.
Daging segar dimakan macan,
Macan mati menghilangkan belakang.
Pemuda Indonesia cerdas dan tampan,
Siap menyongsong masa depan.
Makan ayam sambal terasi
Campur timun siram acar
Pemuda mari berkolaborasi,
King Indo siap menggapai kemenangan.
Pasar minggu pasar malam,
Jual bebek jual angsa.
Bangkitlah wahai pemuda,
Mari bangun masa depan bangsa.
Pagi-pagi makan nasi padang,
Tambah kerupuk sambal kacang,
Walau rintangan banyak menghadang,
Para muda siap menerjang.
Ke pasar membeli sepatu,
Jangan lupa membeli benang.
Pemuda satu padu bersatu,
Membangun bangsa agar gemilang.
Burung merpati terbang tinggi,
Hinggap di dahan pohon mahoni.
Janji pemuda tak akan pergi,
Membela bangsa dengan sepenuh hati.
Sore hari langit mendung,
Hujan turun membasahi bumi.
Dengan semangat yang tak pernah mundur,
Pemuda bersumpah demi negeri.
Pantai indah terlihat sepi,
Riak ombak membawa mimpi.
Satu bahasa, satu bumi,
Untuk Indonesia, kita berdiri.
Pergi ke hutan memetik jambu,
Membawa pulang sekantong rambutan.
Dengan jiwa satu bersatu,
Pemuda maju wujudkan harapan.
Mentari terbit di ufuk timur,
Cahaya memancar indah dan terang.
Sumpah pemuda bagai sembur,
Pemuda teguh, tak gentar perang.
Ke kebun mencari kelapa,
Tak lupa singgah di hutan.
Pemuda bersatu, bangsa merdeka,
Menuju masa depan penuh harapan.
Pohon bambu tumbuh tinggi,
Akarnya kokoh, tak mudah roboh.
Pemuda Indonesia berdiri,
Bersumpah setia tanpa keluh.
Di tepi danau ada buaya,
Takut mendekat anak gembala.
Satu nusa satu bangsa,
Indonesia jaya selama-lamanya.
Burung camar di tepi laut,
Terbang tinggi menyentuh awan.
Bersama kita akan bertaut,
Membangun negeri tanpa lawan.
Hujan turun airnya deras,
Petani menanam di sawah subur.
Dengan semangat yang tak terkuras,
Pemuda bersumpah terus berakultur.
Di tepi sungai memetik melati,
Harumnya sampai ke ujung pagi.
Pemuda bersumpah sepenuh hati,
Untuk nusa bangsa setia berdiri.
Malam hari melihat bintang,
Bintang jatuh ke laut biru.
Pemuda Indonesia teruslah terang,
Bangun negeri dengan bersatu.
Terbang tinggi burung elang,
Menyapu angin di atas bukit.
Sumpah pemuda sangat gemilang,
Menjaga bangsa dengan tekad bulat.
Mendaki gunung sungguh melelahkan,
Namun terbayar indahnya pemandangan.
Sumpah pemuda tak terpatahkan,
Dibuat dengan segenap persatuan.
Bunga mawar harum semerbak,
Diletakkan di vas sangat cantik.
Pemuda bersatu teguh membajak,
Menjaga bangsa tetap romantik.
Menyusuri pantai kala senja,
Matahari terbenam berwarna jingga.
Dengan sumpah kita berjaga,
Untuk Indonesia sampai usia renta.
Mendayung perahu ke pulau seberang,
Airnya tenang penuh pesona.
Sumpah pemuda bagai pelabuhan,
Membawa kita ke masa jaya.
Ke hutan mencari kayu,
Tak lupa membawa bekal roti.
Pemuda satu, bangsa maju,
Sumpah pemuda tetap di hati.
Langit biru di pagi hari,
Burung terbang riang dan bebas.
Pemuda bersatu untuk negeri,
Bersama menuju masa yang cerdas.
Penulis: Syamsul Dwi Maarif
Editor: Yulaika Ramadhani