tirto.id - Kasus severe acute respiratory syndrome (SARS) pertama kali dilaporkan di Kota Foshan, Guangdong, Cina pada 16 November 2002.
Gejala SARS yang menurut laporan WHO yakni demam di atas 38 ° C hingga menggigil. Bisa juga disertai gejala lain termasuk sakit kepala dan nyeri otot.
Beberapa pasien juga melaporkan diare selama tahap awal demam. Pada awal infeksi, beberapa kasus memiliki gejala pernapasan ringan.
18 tahun yang lalu, SARS menyebar dengan cepat di berbagai negara. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit tersebut sebagai "ancaman kesehatan dunia."
Episentrum wabah ini berada di Cina yang mana SARS menginfeksi lebih dari 5.300 orang dan menewaskan 349 orang secara nasional, berdadarkan data Kementerian Kesehatan Cina.
Pada 10 Februari 2003, Kantor WHO Beijing menerima pesan email yang menjelaskan "penyakit menular aneh" yang telah "menyebabkan lebih dari 100 orang tewas" di Provinsi Guangdong dalam waktu satu minggu.
Pesan tersebut lebih lanjut menggambarkan "sikap 'panik', saat ini, yang mana orang-orang mulai memburu obat yang dianggap dapat melindungi mereka dari wabah SARS ini."
Hanya berselang satu hari yakni 11 Februari 2003, WHO menerima laporan dari Kementerian Kesehatan Cina tentang wabah sindrom pernafasan akut dengan 300 kasus dan 5 kematian di Provinsi Guangdong.
Wabah SARS menyebar dengan cepat. Pada 12 Februari 2003, Pejabat Kesehatan dari Provinsi Guangdong melaporkan total 305 kasus dan 5 kematian akibat sindrom pernafasan akut. Kasus dan kematian terjadi dari 16 November sampai 9 Februari 2003.
Kasus SARS mulai menyerang Hong Kong hingga Hanoi. Kasus SARS yang kian meningkat membuat WHO mengeluarkan peringatan global tentang wabah ini.
Epidemi SARS bukan hanya masalah kesehatan masyarakat. SASR menyebabkan krisis sosial-politik paling parah bagi para pemimpin Cina sejak tragedi Tiananmen tahun 1989.
Saat itu wabah SARS memicu kekhawatiran di kalangan ekonom bahwa ekonomi Cina sedang menuju penurunan yang serius.
Namun, pemerintah Cina melancarkan perang melawan SARS, secara efektif mengendalikan penyakit pada akhir Juni 2003. Beberapa negara juga berhasil melawan SARS dan negara terakhir yang dinyatakan bebas dari SARS yakni Taiwan pada 5 Juli 2003.
Dengan demikian WHO menyatakan bahwa wabah SARS telah di atasi di seluruh dunia meski tetap menyerukan kewaspadaan pada 5 Juli 2003.
Daftar Kasus SARS di Dunia 2002-2003:
- Australia - 5
- Brazil - 1
- Kanada - 250
- Cina - 5327
- Hong Kong - 1755
- Makau - 1
- Taiwan - 671
- Kolombia - 1
- Finlandia - 1
- Perancis - 7
- Jerman - 10
- India - 3
- Indonesia - 2
- Italia - 4
- Kuwait - 1
- Malaysia - 5
- Mongolia - 9
- Selandia Baru - 1
- Filipina - 14
- Irlandia - 1
- Korea Selatan - 3
- Romania - 1
- Rusia - 1
- Singapura - 206
- Afrika Selatan - 1
- Spanyol - 1
- Swedia - 3
- Thailand - 9
- UK - 4
- Amerika Serikat - 75
- Vietnam - 63
Total 8437 kasus SARS di seluruh dunia dengan 7.452 kasus yang sembuh dan 813 yang meninggal.
Editor: Agung DH