tirto.id - Aksi ibu-ibu saat mengikuti lomba 17 Agustus selalu berhasil menghibur. Apalagi, jika ide lomba yang panitia gelar memang seru dan tidak membosankan.
Tahun ini, tepatnya pada Kamis, 17 Agustus 2023, Republik Indonesia akan genap berusia 78 tahun. Lomba 17 Agustus adalah tradisi rakyat Indonesia saat merayakan kemerdekaan Republik Indonesia. Ini adalah ungkapan rasa sukacita dengan cara yang menyenangkan.
Menyambut rangkaian acara lomba 17 Agustus, biasanya panitia penyelenggara sudah dibentuk dari jauh hari. Sebab, mereka akan mulai merancang perencanaan kegiatan termasuk di dalamnya ide lomba yang akan digelar saat hari H tiba.
Ide Lomba 17 Agustus untuk Ibu-Ibu
Sebagai bahan acuan, panitia penyelenggara bisa mencermati ide lomba 17 Agustus untuk ibu-ibu yang seru dan tidak membosankan berikut ini.
1. Lomba memasukkan benang ke dalam jarum
Peserta diberikan benang dan jarum yang berukuran sama. Lalu, mintalah mereka memasukkan benang ke dalam jarum sebanyak mungkin dalam kurun waktu yang telah ditentukan.
2. Lomba membuat tumpeng
Peserta akan dibagi menjadi beberapa kelompok, mereka akan bersaing membuat tumpeng terlezat dengan dekorasi semenarik mungkin.
3. Lomba futsal daster
Peserta akan bermain futsal dengan menggunakan daster. Lomba akan semakin seru apabila lapangan dipenuhi dengan lumpur sebagai salah satu bentuk rintangan.
4. Lomba mengiris bawang
Peserta akan disediakan bawang merah sebanyak satu kilogram, mereka harus mengiris semua bawang itu, siapa yang tercepat adalah pemenangnya. Ini akan seru sebab akan banyak peserta berlinang air mata karena perih terkena cipratan bawang.
5. Lomba estafet balon air
Bentuklah tim dengan beberapa anggota dan adakan lomba estafet dengan membawa balon air diantara anggota tim. Peserta harus melewati rintangan atau tugas tertentu dengan hati-hati agar balonnya tidak pecah. Tim yang menyelesaikan lomba dengan balon utuh menjadi pemenang.
6. Lomba berbalas pantun
Adakan lomba berbalas pantun yang mengangkat tema kemerdekaan atau kehidupan sehari-hari. Peserta harus cepat berpikir dan menyusun pantun dengan tepat sesuai irama.
7. Lomba kuis sejarah indonesia
Uji pengetahuan sejarah Indonesia peserta dengan mengadakan lomba kuis. Ajukan pertanyaan sejarah Indonesia dari berbagai era dan pemenangnya adalah peserta yang dapat menjawab dengan benar sebanyak mungkin.
8. Lomba tarik tambang
Adakan lomba tarik tambang antar tim. Pastikan untuk mengatur tim yang seimbang agar lomba ini tetap menyenangkan dan fair.
9. Lomba merias tutup mata
Lomba akan diikuti oleh dua orang, satu orang akan bertindak sebagai perias dan satu orang akan menjadi objek rias. Perias akan ditutup matanya, saat melakukan aksi merias mereka akan diberikan waktu, hasil riasan yang paling rapi akan menjadi pemenangnya.
10. Lomba senam
Peserta terdiri dari beberapa kelompok, mereka akan menampilkan koreografi senam yang energik dan menyenangkan. Kekompokan tim adalah poin penilaian utama.
11. Lomba lari karung
Peserta masing-masing akan diberikan karung berukuran besar. Kemudian, mereka akan masukkan setengah badan dari kaki ke dalam karung itu, lalu berlari menuju garis fisnish. Ini akan mengundang tawa dan keseruan.
12. Lomba menangkap ayam dengan mata tertutup
Peserta diharuskan menangkap ayam dalam keadaan mata yang tertutup. Arena lomba akan dibatasi dengan kandang, supaya ayam tidak terlalu jauh berlari.
13. Lomba joget balon
Dua orang peserta secara berkelompok akan menghimpit balon di perut mereka dan berjoget mengikuti irama lagu yang dimainkan. Lalu, ketika lagu berhenti, peserta harus bisa memecahkan balon dengan cara menghimpitnya.
14. Lomba cerdas cermat hitung uang
Peserta diminta untuk memecahkan soal berupa studi kasus yang berhubungan dengan menghitung uang. Keterampilan manajemen ibu-ibu dalam mengelola keuangan rumah tangga diuji di sini.
15. Lomba surat cinta untuk suami
Peserta menulis surat cinta untuk suami dengan ungkapan yang paling romantis, surat ini nanti akan dibacakan. Surat cinta yang paling menarik dan romantis akan menjadi pemenangnya.
Penulis: Balqis Fallahnda
Editor: Nur Hidayah Perwitasari