tirto.id - Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19, Doni Monardo, mengaku pihaknya telah berkoordinasi dengan Kementerian Ketenagakerjaan dan Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) terkait kepulangan pekerja migran ke Indonesia.
Tiga lembaga itu mencatat, setidaknya ada 144.327 orang yang sudah dipulangkan ke Indonesia. Namun, yang sudah dipulangkan ke kampung halaman masing-masing sebanyak kurang lebih 103.000 orang.
"Itu artinya masih ada sekitar 41.000 lagi yang harus kita layani, yang harus kita urus agar mereka juga mendapatkan pelayanan terbaik," kata Doni saat paparan dalam rapat kerja dengan Komisi X DPR RI, Rabu (17/5/2020) pagi.
Untuk melakukan karantina terhadap para WNI tersebut, Doni mengatakan pemerintah telah menyediakan sejumlah tempat di Bali, Batam, Kalimatan Utara, dan Kalimantan Barat.
Doni juga menjelaskan, dari 41.000 pekerja migran, sebagian diperiksa dan ternyata terpapar Covid-19. Padahal, awalnya mereka sudah membawa surat keterangan sehat dari negara masing-masing keberangkatan.
Oleh karena itu, mereka harus dirawat hingga sembuh terlebih dahulu, baru dipulangkan ke kampung halaman, kata Doni.
"Walaupun sebagian dari mereka ada yang tidak mau dipulangkan tetapi bertahan di wisma karantina karena mereka sangat berharap menunggu pekerjaan. Mereka kehilangan pekerjaan, kalau pulang kampung belum tentu dapat pekerjaan. Jadi mereka tunggu kapan DKI buka kegiatan kembali sehingga mereka dapatkan pekerjaan baru. Sebagian besar adalah ABK yang kerja di kapal pesiar," katanya.
Penulis: Haris Prabowo
Editor: Maya Saputri