tirto.id - Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak di Kota Batu, Jawa Timur, terus bertambah. Plt Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu, Sugeng Pramono mencatat sekitar 1.200 ekor sapi di wilayahnya terjangkit PMK.
"Tingkat kematian sekitar 32 ekor dan tingkat kesembuhan sekitar 258 ekor," kata Sugeng dikutip dari Antara, Sabtu (11/6/2022).
Pada awal Mei 2022, jumlah hewan ternak yang terjangkit PMK dilaporkan sekitar 300 ekor. Laju kasus PMK di Kota Batu terus membubung hingga menjangkiti lebih dari seribu hewan ternak.
Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Batu menyiapkan sejumlah langkah dalam menangani PMK. Pertama, yakni pemberian sejumlah obat-obatan pada hewan ternak yang sakit.
Kemudian, melakukan langkah Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIK) kepada para peternak terkait tata cara untuk melakukan sterilisasi pada kandang, sistem sanitasi dan peralatan ternak.
"Kemudian juga diberikan pemahaman tentang peran serta peternak untuk menjaga kandang dan ternak," kata dia.
Menurut Sugeng, kerja sama antara petugas dan peternak mampu membantu proses penyembuhan hewan ternak. Pemerintah Kota Batu juga telah mendistribusikan eco enzyme sebagai cairan probiotik yang dinilai bisa membantu mempercepat proses penyembuhan hewan yang sakit.
"Kerja sama yang baik antara petugas dan kemandirian peternak terbukti dapat mengurangi tingkat kesakitan ternak dan meningkatkan nilai kesembuhan," kata dia.