tirto.id - Ketua Satgas COVID-19 DPP Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Jajat Sudrajat mengatakan ada 12 perawat meninggal dalam tugas merawat pasien Corona.
Enam di antaranya terkonfirmasi COVID-19, sedangkan enam lainnya masih berstatus pasien dalam pengawasan (PDP).
"Benar ada 12 perawat sudah meninggal. Kami sedang telusuri hasil laboratoriumnya [apakah positif atau tidak]," katanya kepada Tirto, Minggu (12/4/2020).
Identitas 12 perawat yang meninggal dalam sebulan mulai 12 Maret-11 April 2020 sebagai berikut:
- Ninuk Dwi yang bertugas sebagai perawat di ruang ICU RSCM Jakarta, meninggal 12 Maret 2020;
- Harmoko sebagai perawat di PKM Tambak Aji, meninggal 31 Maret 2020;
- Sugiarto, perawat tim bedah medis RSPAD Gatot Subroto, Jakarta, meninggal 1 April 2020;
- Letkol (Kowal) Mulatsih, perawat Rumah Sakit Marinir Cilandak, meninggal 1 April 2020;
- Setia Ari Wibowo, perawat di Rumah Sakit Premier Bintaro, meninggal 2 April 2020;
- Mursyida perawat di PK Kampung Teleng, Sawah Lunto, Sumatra Barat, meninggal 3 April 2020;
- Zaenal Khabib, perawat PKM Semanding, Tuban, Jawa Timur, meninggal 6 April;
- Adharul Anam, perawat RS Mitra Gading, Jakarta Utara, meninggal 8 April 2020;
- Nuria Kurniasih, perawat RSUP dr Kariadi, Semarang, Jawa Tengah, meninggal 9 April 2020;
- Nur Putri Julianty, perawat RS Andhika, Jakarta, meninggal 9 April 2020;
- Novera, perawat RSPAD Gatot Soebroto, meninggal 11 April 2020;
- Elok Widyaningsih, perawat Eka Hospital BSD, meninggal 11 April 2020.
Jenazah Nuria Kurniasih sempat mengalami penolakan oleh warga saat akan dimakamkan di Sewakul, Bandarho, Ungaran Barat, Kabupaten Semarang. Jenazah akhirnya dimakamkan di TPU Bergota, di belakang RSUP dr Kariadi Semarang.
Polda Jawa Tengah saat ini telah menangkap tiga orang diduga provokator penolakan pemakaman Nuria Kurniasih.
Jajat mengatakan, sudah seharusnya aparat dan pemerintah RI memberikan perlindungan kerja dan keselamatan kepada perawat. Penangkapan provokator penolakan, kata dia, sudah semestinya karena perawat telah berkorban di garis depan merawat pasien COVID-19.
"Ke depannya semoga tidak lagi terulang," ujar dia.
Penulis: Zakki Amali
Editor: Bayu Septianto