tirto.id - Banjir yang melanda sebagian wilayah Kabupaten Bandung, Jawa Barat sejak Minggu (29/3/2020) hingga Rabu malam (1/4/2020) malam berdampak pada 101.644 warga. Dari jumlah itu, sebanyak 3.298 warga diantaranya mengungsi.
Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu pada Kamis mengatakan warga yang terdampak banjir terdiri dari 1.130 keluarga.
Budi memaparkan bahwa banjir meliputi tujuh kecamatan di Kabupaten Bandung, yakni Dayeuhkokot, Baleendah, Kutawaringin, Ciparay, Rancaekek, Bojongsoang, dan Solokanjeruk.
Banjir di wilayah itu, menurut Budi, menyebabkan 24.602 rumah, 50 tempat ibadah, 45 sekolah, dan 46 fasilitas umun tergenang air.
Banjir menimbulkan genangan setinggi hampir 2,9 meter di Kecamatan Baleendah dan menyebabkan genangan setinggi 2,8 meter di Kecamatan Dayeuhkolot.
Akibat banjir, lanjut Budi, Jalan Raya Banjaran-Dayeuhkolot tergenang air setinggi 80 cm dan Jalan Raya Ciparay-Dayeuhkolot tergenang air setinggi 90 cm.
"Warga mengungsi ke sejumlah tempat yang lebih aman seperti ke Aula Desa Dayeuhkolot, Shelter Desa Dayeuhkolot, bangunan SD, dan masjid," kata Budi.
Gubernur Jawa Barat M Ridwan Kamil meninjau lokasi banjir di Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Rabu (1/4/2020). Ia mengklaim bahwa pemerintah telah berupaya membendung banjir.
"Jadi kami mohon maaf mudah-mudahan secepatnya selesai sodetan Cisangkuy melengkapi dengan Curug Jompong yang saya lihat videonya tadi sudah maksimal ya," kata Ridwan.
"Memang belum bisa seratus persen, menunggu dua urusan lagi, satu sodetan Cisangkuy dan danau baru yang ada di Andir yang juga dalam proses tahun ini konstruksi," imbuhnya.
Penulis: Gilang Ramadhan
Editor: Gilang Ramadhan